Mahasiswa se-Jabodetabek Beraksi Tolak Bill Clinton di KPU

Diki menilai, kedatangan Clinton merupakan bentuk campur tangan asing yang akan membuat proses Pilpres tidak objektif.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 14 Jul 2014, 17:50 WIB
Ratusan mahasiswa dari berbagai BEM seluruh Indonesia melakukan aksi demo di Kantor KPU, Jakarta, (8/5/2014) (Liputan6.com/Faizal fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi penolakan kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton ke Indonesia.

Mereka menggelar aksi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam aksinya, mereka menyuarakan harapan agar KPU bebas dari intervensi pihak manapun.

"Tolak intervensi asing dan tolak kedatangan Bill Clinton. Kalau memang pemerintah tidak berani, kami sendiri yang akan lakukan deportasi Bill Clinton," ucap koordiantor aksi Diki Saefurohman di depan Gedung KPU, Jakarta, Senin (14/7/2014).

Diki menilai, kedatangan Clinton merupakan bentuk campur tangan asing yang akan membuat proses perhitungan hasil Pilpres oleh KPU menjadi tidak objektif. Dia juga mengatakan, Clinton diduga memiliki agenda terselubung di Indonesia.

"Perlu kita kabarkan Bill Clinton itu teman dekat James Riady yang seorang pengusaha dan juga penyokong dana Jokowi," ujarnya.

Aksi demonstrasi menolak rencana kedatangan Bill Clinton itu tergabung dari sejumlah BEM universitas, antara lain, BEM UNJ, IPB, UBK, Ibnu Khaldun Jakarta, Jaya Baya, Ibnu Khaldun Bogor, STEI Tazkia, Yarsi, Swadaya dan Unkris. (Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya