Manufaktur Tiongkok Enggan Adopsi Windows Phone

Salah satu produsen handset asal negeri Tiongkok mengaku masih ragu untuk mengadopsi platform Windows Phone. Apa alasannya?

oleh Denny Mahardy diperbarui 22 Mei 2014, 16:54 WIB
(ilustrasi)

Liputan6.com, Windows Phone sudah mulai memperlihatkan geliatnya di industri perangkat mobile dunia. Platform mobile buatan Microsoft itu terlihat mulai mendapat tempat di beberapa pasar besar seperti Asia dan Amerika Latin.

Gairah pasar pada Windows Phone pun mulai berdampak pada adopsi yang dilakukan berbagai vendor besar. Sebut saja Samsung dan Huawei yang telah ikut memproduksi handset bertenaga Windows Phone.

Meski begitu, salah satu produsen handset asal negeri Tiongkok mengaku masih ragu untuk mengadopsi platform dengan antarmuka yang biasa disebut Metro UI tersebut. Demikian diungkap Digitimes yang dilansir laman WMPoweruser.

Keraguan manufaktur dari Negeri Tirai Bambu itu bukan disebabkan oleh popularitas yang dimiliki Windows Phone. Soal biaya pengembangan perangkat berbasis sistem operasi mobile Microsoft itulah yang menjadi penyebabnya.

Tak seperti Google dengan Android-nya, Microsoft tersohor lebih ketat soal aturan terkait perangkat keras yang dipakai di Windows Phone. Hal tersebut tentu menunjukkan vendor yang ingin mengadopsi Windows Phone harus memenuhi spesifikasi khusus seperti yang telah ditetapkan.

Kebutuhan membentuk handset berspesifikasi sesuai arahan Microsoft pastinya mempengaruhi harga produk yang akan dipasarkan nantinya. Sementara ini, produsen handset asal China dikenal memiliki harga yang jauh lebih murah dari vendor dari negara lainnya.

Sampai saat ini, Nokia masih menjadi penyumbang terbesar penjualan handset bertenaga Windows Phone di dunia. Perkawinan Microsoft dan Nokia juga diprediksi bakalan mempengaruhi kebijakan penggunaan Windows Phone di masa depan.


Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya