Berkunjung ke Masjid Djene, Masjid yang Dibangun dari Lumpur

Di daerah Mali, Afrika Barat terdapat sebuah masjid unik yang terbuat dari lumpur. Masjid termasuk ke dalam situs sejarah dunia UNESCO.

oleh Aria Sankhyaadi diperbarui 21 Mei 2014, 19:30 WIB
Di daerah Mali, Afrika Barat terdapat sebuah masjid unik yang terbuat dari lumpur. Masjid termasuk ke dalam situs sejarah dunia UNESCO. (Foto: Amusing Planet)

Liputan6.com, Afrika Barat Biasanya sebuah masjid dibangun dengan menggunakan campuran batu bata, semen dan bahan bangunan lainnya. Namun berbeda dengan masjid yang ada di Mali, Afrika Barat berikut ini.

Seperti yang dilansir dari Amusing Planet, Rabu (21/5/2014), jika Anda berkunjung ke Mali, Afrika Barat, sempatkanlah untuk mengunjungi masjid unik, masjid yang terbuat dari lumpur.

Foto dok. Liputan6.com

Masjid tersebut bernama Masjid Djenne, yang merupakan masjid batu lumpur terbesar di dunia. Masjid ini lebih tampak seperti sebuah benteng dibandingkan tempat peribadatan.

Lumpur yang digunakan untuk masjid ini tidaklah sembarangan. Sebelumnya, bata lumpur yang dikenal dengan ferey dikeringkan terlebih dahulu menggunakan panas matahari.

Foto dok. Liputan6.com

Bentuk masjid ini pun menyesuaikan dengan letaknya yang berada di negara beriklim panas. Dengan dinding lumpur yang memiliki ketebalan sekitar 40 cm-60 cm selain untuk menahan berat masjid, juga berfungsi untuk melindungi bagian dalam masjid dari sinar matahari.

Untuk mempercantik penampilannya, dinding Masjid Djenne juga diplester menggunakan lumpur. Oleh karena itu, bila dilihat dari luar, bangunan ini memiliki tampilan halus dengan lekukan-lekukannya yang teratur.

Foto dok. Liputan6.com

Cara perawatan masjid ini cukup unik dengan mengadakan festival unik yang hampir dirayakan setahun sekali. Semua penduduk Djenne berperan aktif untuk merawat masjid ini. Biasanya festival tersebut dijadikan ajang perlombaan yang diadakan untuk melihat siapa yang akan menjadi yang pertama untuk memberikan polesan ke dinding masjid.

Lebih lanjut, setiap tahunnya, masjid yang termasuk dalam situs sejarah dunia UNESCO ini menjadi destinasi favorit di Afrika Barat. Tidak hanya sekadar travelling atau beribadah, sebagian turis juga memanfaatkan kedatangannya untuk memperdalam ilmu agama Islam. (Ars)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya