Komnas PA: Ditemukan Sekarat, Bocah Iqbal Kini Sudah Lebih Baik

Arist menyatakan Iqbal masih perlu penanganan psikoterapi dan masih perlu rawat jalan.

oleh Thariq Gibran diperbarui 13 Mei 2014, 17:57 WIB
Penyerahan Iqbal ke keluarganya dilakukan langsung oleh Komnas PA Arist Merdeka Sirait di RSUD Koja, Senin (12/5/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengunjungi kediaman Iqbal Sahputra (3,5), korban kekerasan yang dilakukan pacar ibu kandungnya. Kedatangannya itu untuk memastikan kondisi Iqbal saat dirawat bersama keluarga.

Setelah dirawat beberapa bulan di RSUD Koja, Jakarta Utara, kini Iqbal tinggal bersama bibinya, Irma Nurcahyani (34) di Perumahan Griya Asri 2 Blok C 14 No 25 RT 06/RW 32 Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Dua bulan yang lalu, saat ditemukan kondisinya sangat parah dan sekarat. Waktu itu, kami tidak berharap banyak namun saat ini, terjadi mujizat Tuhan, kondisi dia cukup baik," ujar Arist Merdeka Sirait pada Liputan 6.com di Bekasi, Selasa (13/5/2014).

Dari kunjungan itu, Arist menyatakan Iqbal masih perlu penanganan psikoterapi dan masih perlu rawat jalan. "Kami akan mengawasi dan memantau perkembangan Iqbal yang kini di rawat di rumah tantenya. Dan kami juga mengawasi pemulihan psikologis Iqbal," imbuh Arist.

"Komnas PA juga akan mengawasi keluarga alternatif ini yang mendampingi Iqbal untuk berbaur dengan lingkungan sekitar."

Hingga kini, kondisi Iqbal berangsur membaik. Keluarga dan para tetangga mendatangi kediaman Iqbal sekadar ingin melihat dan bersimpati.

"Kemarin Iqbal sudah boleh pulang ke rumah. Dia terlihat senang walaupun masih terus melakukan terapi," ujar  Irma Nurcahyani.

Terkait masih banyaknya kasus kekerasan terhadap anak-anak, Komnas PA mengajak seluruh keluarga untuk semakin mengawasi anak-anaknya. Karena para predator saat ini masih terus mengintai anak-anak.

"Ini menjadi momentum untuk menjaga anak-anak terhadap predator anak, perlu ekstra pengawasan dari orangtua dan tetangga sekitar agar tidak terulang lagi," ungkapnya. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya