Paedofil Emon Tulis Nama Korban di Buku Pribadi untuk Berfantasi

Kebiasaan menyimpang ini terungkap saat Seketaris Jendral Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda mewawancarai Emon.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 04 Mei 2014, 11:46 WIB
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Sukabumi - Tersangka kasus asusila atau pelecehan seksual terhadap puluhan anak, yakni Andri Sobari (24) alias Emon kerap menulis nama-nama korbannya di buku pribadi. Tujuannya untuk membayangkan saat tersangka melecehkan korbannya.

Kebiasaan menyimpang ini terungkap saat Seketaris Jendral Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda melakukan tes wawancara dengan Emon. Tersangka mengaku, kerap menulis nama korban usai melakukan kejahatan seksual.

"Setelah saya tanya ternyata tersangka mengaku kenal dan ingat seluruh nama-nama korbannya, bahkan untuk fantasi seksnya Emon kerap menulis nama-nama korbannya di buku pribadinya," kata Erlinda di Sukabumi, Minggu (4/5/2014).

Menurut Erlinda, tersangka bisa dikatakan merupakan orang yang cerdas bahkan daya ingatnya cukup kuat, sehingga bisa menjabarkan nama-nama pelaku dan tempat melampiaskan hasrat seksualnya kepada si anak yang menjadi korbannya.

Namun, ada beberapa pengakuan dari tersangka yang dinilai tidak akurat. Bahkan Emon juga kerap berbohong dalam memberikan keterangan seperti jumlah korban dan kapan pertama kali AS melakukan tindakan tidak senonoh ini kepada para korbannya.

Maka dari itu, kata Erlinda, pihaknya juga akan menurunkan tim psikolog khusus untuk bisa mengungkap kasus ini dan menggali keterangan dari Emon, sebab tersangka merupakan orang yang pintar dan bisa memutar balikan perkataannya dan KPAI cukup kesulitan menggali informasi dari Emon yang kerap berubah-ubah itu.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Psikolog Forensik seperti Reza Indragiri untuk mengejar keterangan tersangka yang belum bisa terungkap. Tapi, dari keterangan tersangka kami juga mendapatkan fakta bahwa, tersangka adalah kaum heteroseksual yang juga suka dengan kaum wanita seperti pada biasanya," tambah Erlinda. (Ant/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya