Liputan6.com, Sydney - Harapan baru yang muncul setelah sebuah perusahaan eksplorasi GeoResonance mengklaim menemukan puing pesawat Malaysia Airlines MH370, juga datang dari seorang pilot New York. Ia mengemukakan hal serupa, terkait keberadaan pesawat nahas itu.
Adalah Michael Hoebel, yang mengklaim telah menemukan gambar puing-puing MH370 secara online.
"Aku telah menemukan sebuah gambar mirip penampakan potongan pesawat di sebuah Teluk di Thailand --lokasi di mana pesawat Malaysia Airlines MH370 melakukan komunikasi terakhir dengan kontrol lalu lintas udara, sebelum putus kontak tak lama setelah mengudara pada 8 Maret 2014," ujar pria berusia 60 tahun itu seperti dilansir dari News.com.au, Selasa (29/4/20144).
Advertisement
Hoebel menggunakan citra satelit TomNod dari dunia maya, ketika menemukan objek itu. Ia mengaku begitu terkejut ketika menemukan dugaan tempat peristirahatan pesawat yang dalam keadaan utuh.
"Aku terkejut, aku tidak percaya akan menemukan ini," kata Hoebel kepada saluran berita TV lokal.
Meskipun Hoebel telah mengklaim penemuan itu, belum ada tanggapan dari pihak berwenang terkait. Pencarian pesawat tersebut pun masih akan terus dilakukan di bawah perairan Samudera Hindia.
Abbot Pesimistis
Sebelumnya, Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan pencarian puing MH370 pada permukaan laut sepertinya tidak mungkin ditemukan. Sehingga perburuan pesawat yang membawa mayoritas penumpang China itu, akan memasuki tahap baru.
"Sangat tidak mungkin setiap puing-puing pesawat sekarang akan ditemukan pada permukaan laut, karena kebanyakan material itu akan terendam air dan tenggelam," ucap Abbott.
Menurut Abbot, pencarian MH370 adalah pencarian yang paling sulit dalam sejarah manusia. PM Abbott mengakui, mungkin saja MH370 tak akan pernah ditemukan. Tetapi itu adalah hasil yang mengerikan bagi keluarga mereka para penumpang kapal.
Bersama dengan koordinator tim pencari Pensiunan Marsekal Udara Angus Houston, Abbott mengatakan tahap baru pencarian akan lebih fokus di dalam laut. Mereka telah menggunakan peralatan sonar berkamera baru, untuk melakukan pencarian bawah laut yang memakan waktu sekitar 8 bulan --di luar kendala cuaca atau masalah peralatan.
Dalam pencarian sejauh ini, Abbott mengaku bingung dan kecewa. Karena belum dapat menemukan reruntuhan apapun. "Kami sekarang telah mencari hampir 400 kilometer persegi di bawah laut," jelas Abbot.
Sementara itu, pencarian udara demi menemukan puing MH370 baru dimulai kembali pada Senin 28 April waktu setempat. Sempat dihentikan karena cuaca buruk selama akhir pekan. Gelombang laut diperkirakan mencapai 4-5 meter.
Pesawat Boeing 777-200 ER menghilang dari radar satu jam ke penerbangannya dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. PEncarian internasional yang dibantu banyak negara tetangga, dengan peralatan canggih pun telah dilakukan. Namun penyebab raibnya pesawat itu, hingga kini masih misteri. (Raden Trimutia Hatta)