Sekjen PPP: Tidak Ada Pemakzulan Ketua Umum

Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy membantah adanya pemakzulan Ketua Umum Suryadharma Ali.

oleh Widji Ananta diperbarui 14 Apr 2014, 16:09 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy terpilih jadi Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII PPP di Surabaya, Jawa Timur. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membantah isi pemakzulan sang Ketua Umum Suryadharma Ali. Isu itu berkembang lantaran Suryadharma ikut berkampanye terbuka bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Gelora Bung Karno pada masa kampanye Pileg 2014.

"Tidak ada pemakzulan ketua umum atau sebaliknya, pemecatan fungsionaris atau pengurus partai pada tingkatan manapun. Penyelesaian beda pendapat ini akan dilakukan secara musyawarah menuju ishlah (perdamaian)," ujar Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (14/4/2014).

Kendati, pria yang akrab disapa Romy itu tidak menampik adanya perbedaan pendapat di internal partainya. Ia menolak perbedaan itu disebut sebagai kekisruhan yang memecah-belah partai berlambang kabah itu.

"Yang ada hanya perbedaan pendapat dalam memaknai kehadiran ketua umum ke Gelora Bung Karno saat kampanye terbuka beberapa waktu lalu," jelasnya.

Menurut Romahurmuziy, perbedaan di internal PPP tersebut akan segera diselesaikan. Karena secara umur partai, PPP adalah partai berpengalaman dalam mengatasi perbedaan kader dan fungsionarisnya. Maka itu, Romahurmuziy meminta seluruh anggota PPP baik yang berada di pemerintahan pusat maupun daerah, agar tetap bersatu dalam mengawal perolehan suara, hingga menjadi wakil rakyat di DPR.

"DPP PPP mengimbau seluruh struktur dan fungsionaris partai di seluruh tingkatan, untuk tetap berkonsentrasi mengawal dan mengamankan perolehan suara PPP sampai terwujud menjadi kursi," pungkas Romahurmuziy.

Sementara Suryadharma Ali menepis tudingan kader partainya yakni Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi. Tudingan tersebut menyusul kedatangan Suryadharma dengan 32 elit Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), saat kampanye Pileg 2014 beberapa waktu lalu.

Emron menilai, kedatangan pria yang akrab disapa SDA itu sama halnya menyerahkan leher kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya datang ke Prabowo tidak menyerahkan leher saya. Kemudian kedatangan saya ke Prabowo itu juga bukan bentuk koalisi, tapi bentuk hubungan yang saling menghormati antara 2 pimpinan parpol," kata SDA di kediamannya di Jalan Jaya Mandala, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, Kamis 10 April.

Sebanyak 27 Dewan Pimpinan Wilayah PPP se-Indonesia Minggu 13 April malam juga menggelar pertemuan di salah satu hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Salah satu agenda yang dibahas adalah mengenai kehadiran dan orasi Ketua Umum Suryadharma Ali di kampanye Partai Gerindra.

Mereka meminta Suryadharma agar mencabut pernyataan dukungan saat kampanye bersama Prabowo itu. Mereka juga mendesak pemberian sanksi kepada Suryadharma. (Raden Trimutia Hatta)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya