Liputan6.com, Sumba - Jenazah Aris Osa Bulu salah satu korban kerusuhan saat pembakaran kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga kini terlantar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (5/4/2014), mayat korban yang terbungkus dalam kantong jenazah tidak diambil pihak keluarga sejak Jumat kemarin.
Menurut informasi yang ada, pengambilan mayat korban pembakaran kantor KPUD Sumba Barat Daya, harus seizin kepala kepolisian daerah NTT.
Korban tewas sebelumnya ikut terlibat dalam pembakaran kantor KPUD Sumba Barat Daya, NTT, Jumat Kemarin. Massa yang menyerbu kantor KPUD Sumba Barat Daya, bertindak brutal sehingga terjadi bentrok dengan aparat keamanan.
Menurut pengakuan warga, saat korban sebelum tewas sempat mengancam aparat keamanan dengan membawa panah dan parang.
Aparat yang mengantisipasi tindakan brutal massa akhirnya melepaskan tembakan, hingga menewaskan korban yang hingga kini masih terlantar di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT.
Peristiwa nahas itu bermula dari ketidakpuasan atas hasil Pemilukada 2013 lalu yang dimenangkan Markus Dairu Talo dan Dara Tanggu Kaha.
Ironisnya hingga kini proses pemilukada belum tuntas dan masih terkatung-katung. Gubernur NTT Frans Lebu Raya, tidak bersedia melantik bupati terpilih Markus Dairu Talo dan Dara Tanggu Kaha.
Dalam hal tersebut membuka peluang massa dari pendukung Kornelis Kodi Mete dan Daud Lende, terus menyerang fasilitas negara untuk melampiaskan amarah, agar pasangan yang kalah bisa memenangi pemilukada dengan menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Alhasil, 2 kubu ini pun terus bentrok hingga kini. (Rochmanuddin)
Baca juga:
[VIDEO] Pembunuhan Ibu-Bayi, Pria Dalam Rekaman CCTV Hotel Diburu
Advertisement
Rekonstruksi Buang Mayat Ade Sara, Pelaku Sifa Tenteng Tasbih
