Euforia Jokowi Terkoreksi Sesaat, Rupiah Kembali Loyo

Kurs JISDOR yang tercatat di BI pagi ini berada di level 11.313 per dolar AS, melemah 31 poin dibandingkan sehari sebelumnya.

oleh Syahid Latif diperbarui 19 Mar 2014, 10:40 WIB
Beberapa petugas menata uang kertas rupiah di bagian Cash Centre BNI di Jakarta, Selasa (8/9). (Antara)

Liputan6.com, Jakarta Efek pencalonan Joko Widodo sebagai Calon Presiden 2014 benar-benar mulai mereda. Terbukti, kurs rupiah kembali melanjutkan pelemahannya.

Data kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), Rabu (19/3/2014) mencatat rupiah berada di level 11.313 per dolar Amerika Serikat.

Pelemahan yang terjadi pada rupiah kali ini mencapai 31 poin, atau lebih dalam dibandingkan koreksi sebelumnya sebesar 10 poin.

Meski melemah di pasar lokal, pergerakan rupiah justru tercatat menguat di pasar valuta asing Bloomberg. Rupiah pagi ini naik 18 poin ke level 11.310 per dolar AS.

Pada penutupan sehari sebelumnya, rupiah bertengger di level 11.328 per dolar AS.

Reaksi yang berbeda dari kurs rupiah kali ini terjadi di tengah aksi tunggu investor terhadap pertemuan bank sentral, The Federal Reserves (FOMC).

"Rupiah mulai tergerus tren penguatannya walaupun Dollar masih lemah," kata Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta.

Aksi jual terlihat di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski di pasar Surat Utang Negara (SUN) masih menguat.

"Rupiah berpeluang mengoreksi faktor “euforia sesaat” walaupun pembuktian terhadap Dollar akan menunggu hasil FOMC Kamis dini hari nanti," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya