Liputan6.com, Jakarta - Michael Bimo Putranto menyatakan tidak punya kapasitas untuk mempengaruhi Dinas Perhubungan DKI dalam pengadaan bus Transjakarta. Mantan Tim Sukses Jokowi pada Pilkada Kota Solo tahun 2005 dan 2010 itu mengaku bukanlah peranatara pengadaan bus dari China yang bermasalah itu.
"Saya ini jualan pasir, kok ya bisa beli bus. Saya menduga ada yang mau menjatuhkan Pak Jokowi dan PDIP melalui saya," ujar Michael saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Michael curiga ada pihak yang melemparkan isu timses Jokowi terlibat pengadaan bus yang karatan itu. Sehingga pria yang menjadi anggota DPRD Kota Solo periode 2004-2009 itu meminta media untuk mencari informasi langsung ke Dishub sebagai pihak yang berwenang, bukan kepada dirinya.
Sebagai mantan tim sukses, Michael mengaku mengenal Jokowi dan merasa bangga. Meski mengaku berteman, dia dan Gubernur DKI Jakarta itu jarang bertemu, bahkan hampir tidak pernah.
Oleh sebab itu, dia membantah terlibat pengadaan bus Transjakarta tersebut. "Mau pergi bagaimana, saya bahasa Inggris saja nggak bisa. Bisa kesasar saya. Bisa dicek saja ke paspor saya. Saya pernah ke luar negeri, ke Hongkong, Malaysia. Tapi nggak pernah sama Dishub," tandas Michael.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan Michael mencatut nama Jokowi untuk dapat menjadi perantara dalam proses tender pengadaan bus Transjakarta dan bus sedang oleh Dinas Perhubungan DKI.
"Dia klaim. Rupanya dia jualan (nama Jokowi) di depan pengusaha," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta kemarin. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
Advertisement
Mantan Timses Jokowi Bermain Tender Bus, Ahok: Dia Jualan Nama Jokowi
