Liputan6.com, Jakarta: Komposer musik Yazeed Djamin meninggal dunia, Ahad kemarin (9/9) setelah dirawat selama tiga pekan di Rumah Sakit Cikini, Jakarta Pusat. Music Director Indonesian Philharmonic Orchestra itu menderita radang otak. Sejumlah musisi seperti Elfa Secoria, Addie MS, Djaduk Feriyanto, grup vokal warna tampak hadir di rumah duka Jalan Cimandiri Jakpus.
Putra kedua dari pasangan Datuk Djamin dan Siti Nuraini dikenal sebagai musisi yang jenius. Peraih gelar Master of Arts (1980), dan PhD (1988) dalam piano performance dari Catholic University of America di Washington, DC itu mendirikan Orkes Kamar Nusantara bersama bekas Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja pada 1988. Satu dekade kemudian, pria kelahiran Jakarta 21 Desember 1950 itu bergabung dalam IPO.
Pendiri IPO Ilham Habibie menuturkan Yazeed pernah menggubah lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Komposisi atas permintaan mantan Presiden Burhanuddin Jusuf Habibie itu pernah dimainkan dalam sebuah orkestra pada 1999. Gubahan Yazeed yang terkenal adalah Malin Kundang, Nyi Ronggeng, dan Es Lilin. Almarhum dikenal sebagai penggali musik Indonesia yang intens. Karya musik pria berkacamata itu yang bernuansa Bali akan diperdengarkan pada publik, pertengahan September mendatang.(COK/Imelda Sari dan Kurnia Supriatna)
Putra kedua dari pasangan Datuk Djamin dan Siti Nuraini dikenal sebagai musisi yang jenius. Peraih gelar Master of Arts (1980), dan PhD (1988) dalam piano performance dari Catholic University of America di Washington, DC itu mendirikan Orkes Kamar Nusantara bersama bekas Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja pada 1988. Satu dekade kemudian, pria kelahiran Jakarta 21 Desember 1950 itu bergabung dalam IPO.
Pendiri IPO Ilham Habibie menuturkan Yazeed pernah menggubah lagu Sepasang Mata Bola karya Ismail Marzuki. Komposisi atas permintaan mantan Presiden Burhanuddin Jusuf Habibie itu pernah dimainkan dalam sebuah orkestra pada 1999. Gubahan Yazeed yang terkenal adalah Malin Kundang, Nyi Ronggeng, dan Es Lilin. Almarhum dikenal sebagai penggali musik Indonesia yang intens. Karya musik pria berkacamata itu yang bernuansa Bali akan diperdengarkan pada publik, pertengahan September mendatang.(COK/Imelda Sari dan Kurnia Supriatna)
