Sukses

Kehadiran Perseru Serui di Torabika Soccer Championship 2016 membuat ajang itu lebih berwarna. Maklum, Perseru terpaksa absen dalam turnamen yang digelar saat kompetisi vakum akibat terkendala dana.

Menghasapi ISC, manajemen Perseru melakukan rekrutmen pemain lebih berkualitas dibandingkan saat ISL 2015 yang akhirnya dihentikan. Tiga eks pilar PersiwaWamena diboyong, yakni bek tengah tangguh YesayaDesnam, dua gelandang FernandoMote, dan PaulusHesage.

Bahkan pemain muda Paulus Hesage menyumbang gol cepat ketika Perseru menahan imbang Persela 1-1 pada uji coba di Stadion Surajaya Lamongan, Kamis (7/4/2016).

"Di ISC, kami akan lebih banyak memberdayakan anak-anak Papua. Potensi mereka bisa bersaing dengan klub lain. Termasuk memanfaatkan para pemain Persiwa yang sedang vakum," ungkap Yan Pieter Ayorbaba, Manajer Tim.

Dua pemain asing pengalaman Amadau Gakou (eks Persiba Balikpapan/Mali) dan Henry Elad Njobe (eks Martapura FC/Kamerun) mengisi pos depan dan belakang.

"Kami akan menambah satu pemain asing lagi non-Asia. Ada orang yang kami sedang seleksi. Jika melihat hasil selama pemusatan latihan di Mojokerto, anak-anak banyak kemajuan. Jika program telah selesai, kami yakin bisa bersaing dengan kontestan lain. Tapi kami lebih suka diposisikan sebagi tim kuda hitam," papar Yan Pieter Ayorbaba. 

Perseru Serui berdiri pada tahun 1970, sebagai klub Perserikatan dari Kabupaten Serui. Perseru meraih prestasi terbaik saat menjadi runner-up Divisi Utama 2013, sekaligus promosi ke ISL.

Mereka pun ingin bersaing dalam ajang ISC 2016, meski ajang ini tak berujung ke level Asia. Bagi Perseru, ISC penting untuk membangkitkan gairah klub yang lesu akibat konflik sepak bola.

Sisi menarik dari Perseru adalah lokasi markas mereka di Serui. Letak geografis yang jauh menjadi tantangan tersendiri bagi klub lawan. Kabupaten Yapen terletak di sisi timur Biak. Klub yang akan melakukan perjalanan tandang ke sana harus mengeluarkan biaya dan waktu yang lebih banyak.

Bila melalui jalur udara, dari Makassar menuju Biak, lalu penerbangan dengan pesawat jenis Cessna Grand Caravan ke Serui. Penerbangan ditempuh dengan waktu 1 jam.

Faktor itulah yang membuat Perseru lebih sering menggelar pemusatan latihan di Jawa. Sejak dua musim terakhir, ketika Perseru Serui ditangani pelatih Agus Sutiono, mereka selalu mengakrabi Kota Mojokerto untuk menggembleng para pemain Tahun lalu, mereka juga memilih tempat situs Kerajaan Majapahit itu sebagai Kawah Candradimuka. 

BINTANG: YESAYA DESNAM

Nama lengkapnya Yesaya Nickhanor Desnam. Tapi dia lebih populer dengan panggilan Yesaya Desnam. Usianya memang tak muda lagi. Bahkan boleh dibilang sudah melewati masa keemasan sebagai pesepak bola.

Namun pemain yang direkrut Perseru dari Persiwa Wamena ini kenyang pengalaman. Posturnya yang tinggi dan besar sangat tepat sebagai palang pintu bagi klub yang dibelanya.

Permainannya yang lugas dan disiplin menjaga daerah serta lawan membuat lini belakang makin kokoh. Yesaya Desnam tipe seorang loyalis. Karirnya diawali dari Merauke, kemudian bersinar bersama Persiwa selama bertahun-tahun di sana.

Yesaya Desnam selalu jadi pilihan utama bagi siapa pun yang jadi pelatih di Persiwa. Ketika Persiwa vakum, nasib Yesaya Desnam tetap bersinar. Manajemen Perseru yang ingin lebih banyak memberdayakan talenta asli Papua pun memilih Yesaya Desnam jadi motor penggalang benteng pertahanan. 

"Tujuan utama kami ingin sebanyak mungkin memakai putra daerah. Kami harus berani memulai sejak sekarang. Selain membina pemain muda, sosok Yesaya Desnam sebagai pemain senior diharapkan bisa menularkan ilmunya," kata Yan Pieter Ayorbaba, Manajer Tim Perseru.

Bersama pemain asing Henry Elad Njobi sebagai bek sentral, Perseru berharap Yesaya Desnam bisa kolaborasi di permainan.

"Usianya memang tak muda lagi. Namun dia punya kekuatan fisik prima dan pengalaman bermain di level tinggi. Kami ingin pemain di lini lainnya merasa nyaman, karena keberadaan pemain senior di lini belakang," ucap Agus Sutiono, pelatih Perseru.