Himpitan ekonomi bisa membuat orang nekat berbuat kejahatan. Tak terkecuali seorang ibu muda di Bandung, Jawa Barat.
Seperti ditayangkan dalam Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (19/12/2013), bersama dua orang temannya si ibu muda beranak satu itu nekat merampok sebuah minimarket.
Setelah tertangkap, Rosalinda pun menyesal. Tapi apalah gunanya. Bersama dua temannya, Rosa kini harus bersiap menerima ganjaran atas perbuatannya.
Wanita berusia 23 tahun itu kini diringkus polisi dari Polsek Lengkong, karena terlibat sejumlah perampokan toko swalayan di Bandung. Ia berdalih ikut merampok bersama komplotannya lantaran terdesak kebutuhan ekonomi.
Aksi terakhir komplotan itu dilakukan di sebuah toko swalayan di Jalan Lengkong pada Kamis 12 Desember. Saat itu mereka sukses menggondol uang tunai sebanyak Rp 21 juta dan beberapa slop rokok berbagai merek.
Untuk melancarkan aksinya, komplotan yang selalu membawa senjata tajam itu menyekap 3 pegawai toko. Namun tanpa mereka sadari, kejahatan mereka terekam kamera pengintai atau CCTV. Rekaman CCTV itulah yang menyingkap identitas mereka, hingga akhirnya diketahui polisi.
Dalam beraksi, komplotan Rosalinda selalu berpura-pura menjadi pembeli toko swalayan. Biasanya pada malam atau dini hari. Mereka berbagi tugas, ada yang bertugas menodongkan pisau, menyekap pegawai di gudang dan mengambil uang di laci kasir dan brankas.
Belakangan terungkap, Rosalinda dan komplotannya sudah sering menyambangi toko swalayan yang beroperasi 24 jam. (Tnt)
Baca juga:
Seperti ditayangkan dalam Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (19/12/2013), bersama dua orang temannya si ibu muda beranak satu itu nekat merampok sebuah minimarket.
Setelah tertangkap, Rosalinda pun menyesal. Tapi apalah gunanya. Bersama dua temannya, Rosa kini harus bersiap menerima ganjaran atas perbuatannya.
Wanita berusia 23 tahun itu kini diringkus polisi dari Polsek Lengkong, karena terlibat sejumlah perampokan toko swalayan di Bandung. Ia berdalih ikut merampok bersama komplotannya lantaran terdesak kebutuhan ekonomi.
Aksi terakhir komplotan itu dilakukan di sebuah toko swalayan di Jalan Lengkong pada Kamis 12 Desember. Saat itu mereka sukses menggondol uang tunai sebanyak Rp 21 juta dan beberapa slop rokok berbagai merek.
Untuk melancarkan aksinya, komplotan yang selalu membawa senjata tajam itu menyekap 3 pegawai toko. Namun tanpa mereka sadari, kejahatan mereka terekam kamera pengintai atau CCTV. Rekaman CCTV itulah yang menyingkap identitas mereka, hingga akhirnya diketahui polisi.
Dalam beraksi, komplotan Rosalinda selalu berpura-pura menjadi pembeli toko swalayan. Biasanya pada malam atau dini hari. Mereka berbagi tugas, ada yang bertugas menodongkan pisau, menyekap pegawai di gudang dan mengambil uang di laci kasir dan brankas.
Belakangan terungkap, Rosalinda dan komplotannya sudah sering menyambangi toko swalayan yang beroperasi 24 jam. (Tnt)
Baca juga:
