Liputan6.com, Jakarta- Klub Liga italia Serie A Juventus cukup sukses dengan pemain asal Argentina. I Bianconeri pun berencana menambah stok pemain dari tim juara Piala Dunia 2022 itu pada tahun 2023 mendatang.
Saat ini ada dua pemain Juventus yang berasal dari Argentina yakni gelandang jangkar Leandro Paredes dan winger Angel Di Maria. Keduanya turut membantu Argentina saat menjuarai Piala Dunia 2022.
Advertisement
Bahkan kedua pemain milik Juventus itu memainkan peran vital saat Argentina menang adu penalti melawan Prancis di babak final. Di Maria mencetak satu gol dan menghasilkan hadiah penalti di babak pertama. Sedangkan Paredes mencetak gol saat adu penalti.
Juventus juga punya satu wonderkid dari Argentina Matias Soule.
Media Italia La Repubblica pada awal pekan ini melaporkan Juve berniat merekrut pahlawan Argentina lainnya di Piala Dunia 2022 yakni gelandang serang Alexis Mac Allister.
Pemuda 23 tahun itu tampil sangat cemerlang di Piala Dunia Qatar. Dia menjadi kunci kebangkitan Argentina usai kalah mengejutkan 1-2 dari Arab Saudi di laga pertama.
Mac Allister dibutuhkan Juventus untuk menjadi jenderal lapangan tengah. Juve tak memiliki pemain yang piawai mengatur serangan seperti Mac Allister sejak berakhirnya era Andrea Pirlo dan Miralem Pjanic.
Harga
Juve melirik Mac Allister juga karena terancam ditinggal gelandang Adrien Rabiot akhir musim nanti. Kontrak Rabiot di Juventus habis Juni 2023. Negosiasi saat ini menemui jalan buntu. Rabiot meminta kenaikkan gaji besar.
Untuk memiliki Mac Allister, Juventus harus bersaing dengan Chelsea, Inter Milan dan Borussia Dortmund. Harga Mac Allister diperkirakan mencapai 35 sampai 40 juta euro.
Advertisement
Profil Singkat
Mac Allister begitu piawai mengatur serangan dan mendistribusikan bola. Mac Allister juga kerap muncul merangsek ke kotak penalti lawan di saat para pemain depan sedang buntu atau pada skema serangan balik cepat.
Di final Piala Dunia 2022, pemain Brighton and Hove Albion itu sukses membuat satu assist pada gol kedua Argentina. Umpan matangnya diselesaikan dengan baik oleh Di Maria pada serangan balik ciamik.
