Liputan6.com, Jakarta - Dilaporkan oleh komunitas Michigan Advance, Facebook telah menghapus postingan Planned Parenthood yang membagikan informasi sumber pengobatan aborsi awal bulan ini.
Dalam unggahan yang dibagikan di halaman Facebook dari organisasi Planned Parenthood Michigan, mereka menjelaskan mengenai definisi dari pengobatan aborsi dan mencantumkan link sebuah artikel yang menguraikan penyedia obat aborsi secara online. Organisasi tersebut juga menawarkan obat aborsi kepada pasiennya.
Advertisement
Sebuah peringatan dari Facebook muncul pada unggahan tersebut dan dinyatakan sebagai sesuatu yang melanggar standar komunitas. Setelah itu, unggahan tersebut dilarang sehingga tidak banyak orang bisa melihat isi informasinya.
Mengetahui munculnya peringatan tersebut, pihak Planned Parenthood Michigan tidak segera meresponsnya, meskipun postingan serupa juga ditayangkan langsung di halaman organisasi.
Rachel Hamrick, juru bicara dari Meta menanggapi hal itu dan menyatakan postingan tersebut secara tidak sengaja terhapus dan sudah dipulihkan.
Informasi tentang pengobatan aborsi yang tersedia online dan legal di Michigan, seringkali menjadi pertanyaan utama dari moderasi konten.
Meta menyebut kalau unggahan tersebut melanggar kebijakan seputar obat-obat terlarang dan konten seperti itu akan dihapus dari Facebook dan Instagram.
Setelahnya, seorang pembicara dari Meta, Andy Stone, mengklarifikasi soal peraturan platform yang menyatakan konten yang bermaksud membeli, menjual, tukar-menukar, pemberian, permintaan atau donasi obat-obatan itu dilarang.
Namun, peraturan tidak berlaku jika unggahan hanya membahas mengenai ketersediaan dan keterjangkauan obat yang diresepkan.
Bug Facebook Bikin Pengguna Dapat Komentar Spam dari Laman Selebritas
Di sisi lain, Facebook mengalami bug aneh pada Rabu pagi, kemarin. Gara-gara bug ini, news feed pengguna dipenuhi dengan unggahan tak berujung dari akun-akun milik selebritas.
Mengutip The Verge, Kamis (25/8/2022), saat staf The Verge berupaya menggunakan Facebook, mereka mengalami masalah serupa. Pasalnya, news feed mereka dibanjiri unggahan yang dikirim untuk artis seperti Lady Gaga, Nirvana, dan The Beatles.
Masalah gara-gara bug Facebook tersebut berlangsung sekitar tiga jam lamanya hingga mereda setelah diperbaiki.
Dalam unggahannya di Twitter, Juru Bicara Meta Alexandru Voica menyebut masalah ini terjadi gara-gara perubahan konfigurasi dan telah diperbaiki oleh tim.
"Sebelumnya pada hari ini, perubahan konfigurasi menyebabkan beberapa orang mengalami masalah dengan Facebook Feed mereka. Kami menyelesaikan masalah secepat mungkin untuk semua orang yang terdampak dan kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Voica melalui akun Twitternya.
Para pengguna pun memanfaatkan bug ini dan mengirimkan meme ke selebritas, karena tahu bahwa komentar dan meme tersebut akan dibagikan ke lebih banyak orang.
Salah satu gambar yang dibagikan adalah gambar sandwich kalkun dengan judul "Jika Anda melihat ini, bagikan ke halaman Facebook selebriti lain, teruskan sandwich kalkun."
Advertisement
Dimanfaatkan buat sebar proyek cryptocurrency
Gara-gara bug tersebut, tampaknya semua orang yang mem-follow selebritas tertentu bakal melihat gambar sandwich kalkun tersebut di feed mereka.
Pengguna lainnya mengambil keuntungan dari situasi ini dengan mengirim spam ke tautan donasi PayPal atau mempromosikan proyek cryptocurrency-nya.
Meski tampaknya kejadian ini bukanlah down secara keseluruhan, banyak pengguna memakai DownDetector untuk melaporkan masalah ini. Kendati begitu, dasbor status untuk Meta tidak melaporkan masalah apa pun selama periode adanya bug.
Ubah Tampilan
Terlepas dari itu, beberapa waktu lalu Facebook resmi mengumumkan perubahan tampilan pada aplikasinya. Kini, Facebook menambah tab baru yang diberi nama Feeds.
Kehadiran Feeds menarik, karena menyuguhkaan unggahan yang disusun secara kronologis. Dengan kata lain, tab ini menampilkan unggahan terbaru dari teman, Pages, maupun Group yang diikuti pengguna.
Secara garis besar, Feed berfungsi layaknya tab Home dulu, sebelum akhirnya Facebook menerapkan algoritma, sehingga ungggahan yang ditampilkan tidak lagi disusun berdasarkan kebaruan, melainkan faktor lain terkait kebiasaan pengguna.
Infografis Data Pengguna Facebook Indonesia Bocor
Advertisement
