Liputan6.com, Temanggung: Kirab budaya Menyambut bulan suci Ramadhan di Desa Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, berlangsung cukup meriah, Rabu (20/7). Sejak pagi ribuan warga berjejal memadati jalan yang akan dilalui kirab.
Kirab diawali dengan grup marching band SMP Negeri 1 Kedu. Setelah barisan bendera Merah Putih, tampak juga berbagai kesenian tradisional, seperti barongsai, bangilon, kesenian dayaan, dan tari-tarian, di antara barisan.
Seperangkat wayang kulit khas Kedu, tandu hias berupa ayam cemani raksasa (ayam khas Kedu), dan berbagai tandu binatang, seperti burung juga diarak dalam kirab tersebut. Warga mengaku sangat terhibur dengan kegiatan ini. Mereka berharap agar tradisi seperti itu terus dilestarikan.
Usai kirab, sebagian pengunjung melakukan ziarah ke Makam Ki Ageng Makukuhan, yang dipercaya sebagai pendiri atau cikal bakal berdirinya Desa Kedu. Ribuan pengunjung yang memadati makam saling dorong, untuk memperebutkan nasi tumpeng dan aneka jajanan pasar.(ARE/SHA)
Kirab diawali dengan grup marching band SMP Negeri 1 Kedu. Setelah barisan bendera Merah Putih, tampak juga berbagai kesenian tradisional, seperti barongsai, bangilon, kesenian dayaan, dan tari-tarian, di antara barisan.
Seperangkat wayang kulit khas Kedu, tandu hias berupa ayam cemani raksasa (ayam khas Kedu), dan berbagai tandu binatang, seperti burung juga diarak dalam kirab tersebut. Warga mengaku sangat terhibur dengan kegiatan ini. Mereka berharap agar tradisi seperti itu terus dilestarikan.
Usai kirab, sebagian pengunjung melakukan ziarah ke Makam Ki Ageng Makukuhan, yang dipercaya sebagai pendiri atau cikal bakal berdirinya Desa Kedu. Ribuan pengunjung yang memadati makam saling dorong, untuk memperebutkan nasi tumpeng dan aneka jajanan pasar.(ARE/SHA)
