Liputan6.com, Jakarta Sempat bersitegang di Pengadilan, Farhat Abbas dan Nia Daniaty akhirnya memutuskan untuk berdamai. Kini, rumah senilai Rp 20 miliar yang sempat diperebutkan oleh keduanya sepakat untuk dibagi dua.
Belakangan keduanya dikabarkan malah kembali menempati rumah itu alias tinggal bersama. Ditemui dalam sebuah kesempatan, Farhat Abbas memberi sanggahan.
"Oh enggak, enggak satu rumah. Kami nanti akan bertetangga. Tapi saya belum tentu tinggal di situ karena rumah itu kan harusnya nanti dijual, tapi Nia enggak mau. Jadi menunggu keputusan pengadilan turun, ini masih nunggu keputusan dulu," ujar Farhat Abbas saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018).
Baca Juga
Advertisement
Merelakan
Untuk pembagian wilayah rumahnya sendiri, Farhat Abbas juga mengaku belum memutuskan. Bahkan ke depannya, bukan tak mungkin Farhat Abbas akan merelakan rumah itu sepenuhnya untuk sang mantan.
"Enggak tahu nanti bagaimana ya (pembagiannya). Mungkin hanya emosional aja. Mungkin akhirnya juga kita lihat aja. Siapa tahu Tuhan membuka pintu rezeki dan rahmatnya. Siapa tahu Nia ikhlas (rumahnya) buat saya atau saya yang mengikhlaskan buat nia kan kita enggak ngerti," ucapnya.
Advertisement
Membaik
Namun satu hal yang pasti, hubungannya dengan Nia Daniaty memang telah membaik. Keduanya telah membuka pintu maaf dan memutuskan untuk melupakan prahara yang pernah terjadi.
"Jadi saya sudah komunikasi dengan baik. Saya meminta Nia untuk ikhlas dengan kemenangan saya (di pengadilan). Saya pun ikhlas dan menganggap Nia adalah ibu dari anak saya. Saya minta doa semoga kita semua dibukakan pintu rahmat rezeki selalu," tuturnya.
"Dihilangkan dendam, kebencian dan segalanya. Bukan berarti ingin balik kembali. Tapi membina silaturahmi dan hubungan kekeluargaan sebagai sesama manusia. Sebagai mantan," sambungnya.
Sebelumnya, Farhat Abbas berhasil memenangi gugatan harta gono gini, yaitu sebuah rumah seharga senilai Rp 20 miliar. Namun, Farhat Abbas mengaku mengalah dan menyerahkan semuanya kepada Nia Daniaty.
