Liputan6.com, Jakarta Pasangan Donita dan Adi Nugroho tengah berbahagia. Pasalnya, sang istri baru saja melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki bernama Parvaiz Farazell Shaquil Nugroho.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi, kebahagiaan Adi Nugroho dan Donita sempat tertunda lantaran putra keduanya itu harus menjalani perawatan di ruang NICU. Hal tersebut memang sengaja dilakukan tim medis karena saat lahir sang anak tak dapat menangis dengan lepas.
"Iya kemarin kan lahir bayinya cukup besar 2,9 kilo untuk anak laki-laki. Cuma waktu lahir itu dia nangisnya enggak lepas, nangisnya enggak kuat, masih merintih. Kalau begitu tuh kita enggak bisa biarin. Makanya kita cepat-cepat untuk ambil tindakan bawa ke NICU," ujar dr Ricky Permadi selaku dokter yang menangani persalinan Donita.
Dokter pun menjelaskan kalau hal itu sudah biasa dialami oleh bayi yang lahir secara cesar. "Tim NICU-nya kita juga sudah siap. Jadi kita bantu dengan alat sebentar, karena penanganan cepat terus bisa keluar besoknya. Jadi, cuma sehari proses adaptasi aja sih," jelas dokter Ricky.
Panik
Sementara itu, Donita mengaku sempat panik saat mendengar sang anak harus dibawa ke ruang perawatan khusus. "Aku pas lagi istirahat di ruang perawatan terus dokter Ricky masuk nanya suaminya mana?" kata Donita.
Donita yang setengah sadar itu kaget mendengar anaknya berada di NICU. Seolah ada kekuatan, ia pun langsung menanyakan pada dokter.
Adi Nugroho memaklumi kepanikan Donita. Apalagi dirinya menyembunyikan hal itu dari sang istri. Adi tak ingin mengganggu masa pemulihan pesinetron Cinta Fitri tersebut.
"Karena waktu itu pas ditanya sama dia (Donita) sebelumnya aku juga enggak ngomong, karena dia kan masih tahap pemulihan kan," tambah Adi Nugroho.
Advertisement
Berpikir Positif
Kendati begitu, Donita mengaku sempat berpikir positif mengenai keadaan putra keduanya itu. "Iya sempat nanya cuma masih (mikir) positif. Maksudnya gini mungkin karena cesar jadi harus observasi, jadi masuk NICU," tutur Donita.
Hanya saja, Donita tetap curiga saat sang anak tak kunjung diberikan kepadanya. Ia pun kerap menanyakan pada dokter yang menanganinya mengenai buah cinta keduanya itu.
Akan tetapi, Donita bersyukur karena dokter yang merawatnya sangat sabar, dan kini keadaan anaknya sudah kembali normal.
