Liputan6.com, Jakarta - Mobil listrik adalah alternatif terhadap mobil-mobil berbahan bakar konvensional. Perkembangannya semakin cepat seiring banyaknya regulasi yang dikeluarkan pemerintah negara-negara di dunia.
Mobil listrik sempat populer di pengujung abad ke-19 sampai awal abad ke-10. Namun kemudian namanya kian meredup karena semakin majunya mesin pembakaran dalam (konvensional), di tambah harga mobil yang juga semakin murah.
Mobil listrik kembali populer di tahun 2000-an. Daniel Sperling dan Deborah Gordon dari Universitas Oxford pernah mengatakan bahwa ini karena masyarakat mulai sadar akan bahaya gas rumah kaca serta harga minyak yang melambung tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Tidak seperti mobil konvensional, mobil listrik sama sekali tidak mengeluarkan emisi. Secara teknis, roda-rodanya digerakkan oleh motor listrik yang memperoleh tenaga dari listrik yang disimpan dalam baterai atau penyimpan energi lain.
Ditilik dari potensinya sebagai kendaraan masa depan, tak heran jika kemudian banyak pabrikan yang membuatnya. Ada pabrikan tradisional yang mendiversifikasi produknya, ada yang sedari awal memang hanya membuat mobil listrik.
Baru-baru ini, Forbes melansir 10 besar pabrikan pembuat mobil listrik. Data diperoleh dari JATO Dynamics. Di sini, diketahui bahwa meski di peringkat pertama adalah pabrikan tingkat dunia, tetapi banyak "kuda hitam" masuk ke dalam daftar.
Dari 10 merek mobil listrik paling populer, setengahnya adalah pabrikan asal Tiongkok. Ini mencerminkan juga bahwa China serius dalam mengembangkan teknologi ini.
Berikut daftar selengkapnya, beserta total penjualan dalam kuartal pertama 2017:
1. Renault-Nissan: 26.248 unit
2. Tesla: 20.142 unit
3. BAIC: 10.903 unit
4. Zoyte: 6.368 unit
5. ZD: 5.824 unit
6. BMW: 3.662 unit
7. Chevrolet: 3.432 unit
8. Hyundai: 2.569 unit
9. Geely: Rp 1.903 unit
10. JAC: Rp 1.627 unit
