Liputan6.com, Sumenep - Setiap hari Harpin berangkat lebih awal. Guru Bahasa Inggris honorer di SD Negeri Rombasan, Desa Rombasan, Kecamatan Pragaa, Sumenep, Jawa Timur ini kemudian berkeliling untuk berjualan tahu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (25/11/2015), dengan sepeda motornya, ia mengantarkan tahu ke para pelanggannya. Terkadang dengan seragam yang masih dikenakannya dan membawa serta peralatan mengajarnya.
Advertisement
Usai sudah berjualan dan mengantar tahu. Harpin kemudian berangkat menuju sekolah untuk melakukan aktivitasnya sebagai guru.
Lebih dari 12 tahun mengajar, Harpin hanya mendapatkan honor Rp 250 ribu per bulan. Namun ia tetap semangat mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak didiknya.
Tak hanya Harpin, di tengah segala keterbatasan, Dian, seorang guru sukarelawan di SMK Bina Wira Usaha di Garut, Jawa Barat ini juga tetap setia mendarmabaktikan ilmu dan keahlian yang ia miliki. Lebih dari 8 tahun mengajar, honor Dian tak lebih dari Rp 400 per bulan.
Tak patah arang, Dian membuat pigura dan kanvas lukisan. Sepulang mengajar, Dian bekerja membuat pigura di rumahnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Di mata para siswa, Dian adalah sosok guru yang sederhana, namun seringkali memberi insipirasi. (Dan/Ron)
