Banjir Meluas, Warga Myanmar Enggan Mengungsi

Sebuah rumah terlihat tergenang banjir di sebuah desa Zalun Township, Irrawaddy Delta, Myanmar, (6/8/2015). Presiden Myanmar mendesak warganya untuk segera meninggalkan wilayah tempat tinggalnya yang digenangi banjir parah. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

oleh Johan Fatzry diperbarui 07 Agu 2015, 14:00 WIB
20150807-Banjir-Myanmar
Sebuah rumah terlihat tergenang banjir di sebuah desa Zalun Township, Irrawaddy Delta, Myanmar, (6/8/2015). Presiden Myanmar mendesak warganya untuk segera meninggalkan wilayah tempat tinggalnya yang digenangi banjir parah. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Sebuah rumah terlihat tergenang banjir di sebuah desa Zalun Township, Irrawaddy Delta, Myanmar, (6/8/2015). Presiden Myanmar mendesak warganya untuk segera meninggalkan wilayah tempat tinggalnya yang digenangi banjir parah. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Seorang pria berjalan melintasi banjir setinggi mulut sambil membawa perahu di Zalun Township, Irrawaddy Delta, Myanmar (6/8/2015). Meningkatnya volume luapan sungai sudah membahayakan warga sekitar di desa tersebut. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Sejumlah sapi terjebak di atas tanah yang dikelilingi banjir dari sebuah luapan sungai di Zalun Township, Irrawaddy Delta, Myanmar (6/8/2015). Meningkatnya volume luapan sungai sudah membahayakan warga sekitar di desa tersebut. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Warga Myanmar duduk dirumah sambil menunggu air surut di Zalun Township, Irrawaddy Delta, Myanmar (6/8/2015). Presiden Myanmar mendesak warganya untuk segera meninggalkan wilayah tempat tinggalnya yang digenangi banjir parah. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Seorang pria mendayung perahu mendekati sebuah rumah yang terendam banjir di Zalun Township, Irrawaddy Delta, Myanmar (6/8/2015). Meningkatnya volume luapan sungai sudah membahayakan warga sekitar di desa tersebut. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Tampak Warga Myanmar menunggu air surut di Zalun Township, Irrawaddy Delta, Myanmar (6/8/2015). Meskipun banjir terus meningkat, warga tetap memilih tak mau meninggalkan rumah mereka. (REUTERS/Soe Zeya Tun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya