Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah ahli Ekologi di Kew Gardens, London memasang sebuah alat pelacak mini ke tubuh lebah untuk memantau perilaku mereka. Penelitian ini terbilang unik dan membuat si lebah terlihat lucu.
Teknologi pelacakan biasanya digunakan untuk melacak gerakan palet atau alat penyimpanan di gudang, tetapi kini dimanfaatkan oleh peneliti untuk mengetahui kebiasaan serangga.
Perangkat pelacakan RFID berteknologi microchip yang terpasang di atas tubuh lebah tersebut memiliki antena, dimana mampu berinteraksi secara nirkabel dengan receiver yang ditempatkan di sekitar sarang dan tempat makan lebah.
Sinyal yang berasal dari lebah dapat ditangkap oleh receiver dan kemudian dicatat oleh komputer mungil bernama Raspberry Pi. Demikian seperti dikutip dari laman Mirror, Kamis (26/3/2015).
Alat pelacak telah ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi yang berbasis di Newcastle, Tumbling Dice. Alat ini dapat dibaca hingga sejauh 2,5 meter - lebih jauh dari teknologi sebelumnya yang juga dikembangkan untuk serangga.
Direktur Teknis Tumbling Dice, Dr Mark O'Neill, mengatakan telah membuat sekitar 50 alat pelacak khusus ini. Ia berencana ingin mematenkan penemuannya, membuat perangkat yang lebih kecil, dan memasukkannya ke dalam produksi massal.
Advertisement
(isk/dhi)
