Liputan6.com, Jakarta - Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaspersky Lab dan B2B International, pengguna komputer Apple menghadapi ancaman cyber yang sama seringya dengan pengguna platform lainnya. Bahkan mereka kemungkinan menghadapi lebih banyak jenis ancaman.
Meskipun para ahli keamanan sejauh ini belum menemukan banyak software berbahaya di platform OS X, ini tidak berarti bahwa perangkat Mac dan data yang tersimpan di dalamnya kebal terhadap resiko.
Hasil survei menunjukkan bahwa 24% dari pengguna desktop Apple dan 10% pengguna laptop Apple melaporkan bahwa mereka telah mengalami serangan malware selama 12 bulan terakhir.
Malahan malware jenis ransomware disebutkan menyerang 13% pengguna Mac sedangkan pengguna Windows hanya 9%. Begitu pula dengan ancaman malware yang menargetkan data transaksi keuangan. Disebutkan bahwa 51% dari pengguna OS X mengalami serangan ini dan hanya 43% dari pengguna Windows yang menalaminya.
Lebih lanjut dijelaskan, pengguna Mac umumnya masih kurang menyadari ancaman Internet daripada pengguna Windows. Sebagai contoh, 39% dari pemilik MacBook tidak pernah atau hampir tidak mendengar kabar terkait penyebaran ransomware.
Survei juga menunjukkan bahwa setengah dari pengguna Mac masih mengabaikan kebutuhan untuk solusi keamanan internet pada perangkat mereka. Tercatat hanya 47% dari MacBook dan 59% dari komputer desktop Apple yang dilindungi.
"Pengguna OS X telah lama hidup dalam isolasi dari bahaya internet sehingga mereka mungkin merasa hampir kebal, tetapi ancaman cyber saat ini telah memperluas daerah operasi mereka bahkan semakin luas, maka sangat penting untuk mempersiapkan diri dari mereka," ungkap Vladimir Zapolyansky, Vice-President, Product and Technology Marketing, Kaspersky Lab dalam keterangan resminya.
Solusi andalan Kaspersky Lab untuk pengguna rumahan dirancang untuk melindungi pengguna dari sistem-operasi yang berbeda-beda termasuk OS X terhadap ancaman cyber. Mereka menyediakan pertahanan yang handal terhadap malware, termasuk ransomware, dan melindungi terhadap risiko keuangan dengan menggunakan teknologi Safe Money yang terintegrasi.
(dhi)
Advertisement
