Liputan6.com, Jakarta Gedung Reskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, hari ini, Jumat (25/4/2014), diramaikan oleh pemeriksaan beberapa orang yang mengaku sebagai korban pelecehan seksual. Ada yang mengklaim dilecehkan, ditipu, hingga mengalami penistaan agama.
Kasus yang terakhir ini disebut, dialami seorang wanita berdarah India berinisial SP. Dia mengaku, saat menjalani pengobatan di padepokan UGB beberapa tahun lalu, ia diminta berpindah keyakinan. Selama enam jam diperiksa polisi, SP pun menuturkan apa saja yang diperlakukan UGB terhadapnya.
"Saya ceritakan kronologi dari saya mulai berobat, praktik yang dialami di sana, permintaan mahar, sampai dengan pemaksaan pemindahan keyakinan saya," kata SP usai pemeriksaan.
Dalam memberikan laporannya, SP tak sendiri. Ia didampingi Hans Suta, kerabat dari korban UGB lainnya. Hans meminta polisi segera membekuk UGB karena tindak-tanduknya meresahkan masyarakat.
"Tolong dilihat kasus ini dengan baik, kalau perlu ini diawasi. Ini kejahatan yang sebanding yang ditakuti masyarakat seperti teroris," cetus Hans.
Hingga saat ini laporan polisi terkait UGB makin bertambah menjadi 15 laporan yang sebagian besar menuduh UGB dengan pasal penipuan. Namun, polisi juga hingga kini belum juga memeriksa UGB.
Advertisement
