Sukses

TikTok Beri Hadiah Rp 54 Juta untuk Hacker yang Bantu Temukan Bug

TikTok memberi imbalan sebesar USD 3.860 atau setara Rp 54,7 juta pada hacker pemburu bug bounty yang membantu menemukan bug di sistem TikTok.

Liputan6.com, Jakarta - TikTok memberi imbalan sebesar USD 3.860 atau setara Rp 54,7 juta pada hacker pemburu bug bounty yang membantu menemukan bug dan kerentanan di sistem TikTok. 

TikTok pertama kali menerima laporan mengenai kerentanan tersebut dari hacker pemburu bug bounty bernama Muhammed "milly" Taskiran pada 26 Agustus lalu.

Kemudian, pada 3 September, TikTok melakukan analisis pada masalah keamanan tersebut dan memberikan skor keparahan 8.2. Bug ini kemudian diperbaiki tanggal 18 September.

TikTok menambal celah keamanan XSS dan bug yang memungkinkan terjadinya pengambilalihan akun yang mempengaruhi domain web perusahaan.

Dikutip dari ZDNet, Selasa (24/11/2020), kerentanan yang dimaksud terkait dengan parameter URL di domain tiktok.com yang tak dibersihkan dengan benar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tipu Pengguna

Taskiran menemukan bahwa kerentanan ini dapat dieksploitasi untuk mencapai skrip lintas situs (XSS) yang berpotensi mengarah ke eksekusi kode berbahaya di sesi browser pengguna.

Taskiran juga menemukan sebuah endpoint yang rentan terhadap Cross-Site Request Forgery (CSRF).

CSRF merupakan sebuah serangan di mana pelaku ancaman menipu pengguna untuk mengirimkan tindakan atas nama mereka ke aplikasi web, sehingga pelaku dianggap sebagai pengguna terpercaya.

 

 

3 dari 3 halaman

Bisa Ambil Alih Akun

Taskiran juga membuat muatan Javascript sederhana yang menggabungkan kedua kerentanan tersebut.

Skrip tersebut dapat memicu masalah CSRF, jika dimasukkan ke parameter URL yang rentan, bisa menyebabkan pengambilalihan akun dengan sekali klik.

"Endpoint tersebut memungkinkan saya menyetel kata sandi baru pada akun yang diambil alih, kemudian login menggunakan aplikasi pihak ketiga," kata hacker tersebut.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.