Sukses

37 Persen Milenial Anggap Mereka Target Membosankan untuk Penjahat Siber

Menurut studi terbaru Kaspersky, lebih dari sepertiga (37 persen) milenial menganggap mereka adalah target membosankan untuk penjahat siber.

Liputan6.com, Jakarta - Keamanan online merupakan hal penting bagi setiap orang ketika internetan di rumah. Namun, menurut studi terbaru Kaspersky, lebih dari sepertiga (37 persen) milenial menganggap mereka merupakan target membosankan bagi penjahat siber.

Laporan terbaru Kaspersky: More Connected Than Ever Before: How We Build Our Digital Comfort Zones mengeksplorasi tentang bagaimana orang mengubah kebiasaan dalam kehidupan mereka, sehingga tetap nyaman dengan kehadiran teknologi.

Meski milenial memiliki tendensi memperketat keamanan online, nyatanya tindakan yang dilakukan menunjukkan cerita berbeda.

Dengan banyaknya milenial yang berpikir bahwa mereka bukan target serangan siber, sebanyak 36 persen menyadari harus berbuat lebih banyak untuk memperkuat keamanan digitalnya. Namun, itu masih belum menjadi prioritas utama mereka.

Seiring dengan kondisi kenormalan baru yang memaksa orang bekerja dari rumah, rumah menjadi pusat teknologi untuk milenial. Mereka menghabiskan hampir dua jam lebih banyak untuk online tiap harinya ketimbang sebelum ada pandemi.

Rata-rata, kaum milenial online 7,1 jam sehari dan 40 persen di antaranya menyebut, peningkatan waktu online ini membuat mereka lebih sadar terhadap keamanan digital.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Medsos Jadi Platform Favorit

Medsos jadi platform yang paling banyak diakses. Di mana, 61 persen reponden menyebut, di masa pandemi peningkatan kencan online dari rumah jadi perhatian khusus bagi keamanan digital.

Bagusnya, sudah 52 persen milenial yang hanya mau pakai aplikasi dari toko resmi seperti Apple Store dan Google Play. 49 persen mengaku menjalankan antivirus reguler pada tiap perangkat mereka.

Sayangnya, masih ada 13 persen responden yang mengaku memakai WiFi tetangga secara diam-diam.

VP Marketing Kaspersky Andrew Winton mengatakan, 2020 menjadi tahun yang menentukan bagi rumah digital. Dengan banyaknya orang yang dikarantina, terjadi peningkatan interaksi dan ketergantungan pada teknologi.

Oleh karena itulah Kaspersky melakukan penelitian yang mengungkap bagaimana tahun ini mempengaruhi tindakan serta emosi pengguna internet terkait kehidupan digital.

"Tidak mengherankan kaum milenial yang akan berperan membentuk masyarakat dalam penggunaan teknologi di masa depan lebih menekankan pada keamanan digital. Terutama saat garis antara pekerjaan dan rumah jadi makin kabur," kata Andrew.

3 dari 4 halaman

Merasa Tidak Aman Kalau Tinggal Bersama Orang Lain

Lebih lanjut dia menyebut, membentengi diri dari ancaman digital bisa menjadi sederhana.

"Ini membantu kita untuk lebih memahami cara mengoptimalkan keselamatan diri dalam zona kenyamanan digital tiap individu," ujar Andrew.

Menurut psikolog Universitas Ramon Llull di Barcelona mengatakan, milenial yang peduli dengan keamanan perlu memiliki zona kenyamanan digital sendiri.

Pasalnya, banyak milenial yang tinggal serumah (berada di dalam kos) dengan orang lain membuat mereka tidak aman secara digital.

Ramon mengatakan, penting untuk milenial berbicara secara eksplisit dengan teman serumah mengenai aturan penggunaan perangkat dan berbagi biaya software keamanan.

4 dari 4 halaman

Tips Jaga Keamanan

Untuk memastikan perangkat dan informasi pribadi tetap terlindungi di internet, Kaspersky menyarankan para milenial untuk:

1. Perhatikan keaslian situs web. Jangan mengunjungi situs web sampai Anda yakin situs web itu sah dan mulailah dengan situs yang memiliki 'https'

2. Simpan daftar akun online dengan baik, sehingga pengguna memiliki pemahaman penuh tentang layanan dan situs web mana yang mungkin menyimpan informasi pribadi mereka.

3. Blokir instalasi program dari sumber yang tidak dikenal dalam pengaturan ponsel cerdasdan hanya menginstal aplikasi dari toko aplikasi resmi

4. Mulailah menggunakan “Privacy Checker” untuk membantu profil media sosial pengguna lebih pribadi. Ini akan mempersulit pihak ketiga dalam menemukan informasi yang sangat pribadi

5. Gunakan Kaspersky Security Cloud dengan fitur pemantauan jaringan rumah yang dapat mengirim pemberitahuan dan peringatan jangka pendek ke seluruh perangkat yang berisiko di rumah, dan dengan cepat mendeteksi pengganggu Wifi.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini