Sukses

Pandemi Ubah Tren Belanja Online Masyarakat saat Ramadan

Sepanjang Ramadan yang dijalankan di tengah pandemi Covid-19, Tokopedia melihat ada perubahan tren belanja masyarakat Indonesia, apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang Ramadan yang dijalankan di tengah pandemi Covid-19, Tokopedia melihat ada perubahan tren belanja masyarakat Indonesia.

Hal ini berdasarkan hasil temuan Tokopedia mengenai tren belanja masyarakat sepanjang Ramadan yang dipublikasikan melalui keterangan resmi, Rabu (3/6/2020).

Sepanjang Ramadan, Tokopedia berkolaborasi dengan mitra strategis termasuk pemerintah dan pegiat usaha lokal dari berbagai industri melalui berbagai program. Misalnya program #SatuDalamKopi, #FestivalSantapanLezat, dan #BanggaBuatanIndonesia.

Kopi dan Peralatan Berkebun Laku Keras

Hasilnya, data internal Tokopedia menyebut bahwa kategori Makanan dan Minuman, Rumah Tangga, Kesehatan dan Elektronik menjadi kategori paling populer selama Ramadan.

Pada kategori ini, buah kurma, olahan daging, buah-buahan, hingga kopi kemasan jadi produk yang paling banyak dibeli.

Dalam hal kopi, Tokopedia menggandeng lebih dari 1.000 pelaku usaha kopi lokal melalui #SatuDalamKopi untuk membantu mereka bertransformasi digital. Hasilnya kini 80 persen penjualan pelaku usaha Klinik Kopi dan Dua Coffee berasal dari Tokopedia.

Selain berburu kopi, berkebun jadi kegiatan yang digemari masyarakat di tengah PSBB, saat Ramadan.

"Hal ini terlihat dari meningkatkan penjualan produk tanaman, pot, dan tempat penyimpanan pada kategori Rumah Tangga," kata CP Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak.

Saat Ramadan, Tokopedia melihat, pola masyarakat dalam bekerja dan mencari hiburan pun bergeser. Berdasarkan data, pada kategori Elektronik, produk earphone, lampu bohlam, dan speaker jadi produk paling diburu.

Sementara di kategori Kesehatan juga mengalami peningkatan signifikan. Sejauh ini, produk paling diminati ada vitamin, peralatan P3K, dan masker mulut.

Aktivitas di rumah selama PSBB juga mendorong pembayaran tagihan listrik melalui Tokopedia. Tercatat, tagihan listrik yang dibayarkan lewat Tokopedia cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 3,5 juta rumah selama satu bulan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Festival Belanja Online

Tokopedia juga mencatat, selama PSBB, festival belanja online banyak digelar di platform Tokopedia. Misalnya Bazar Buku Big Bad Wolf, Jakarta Sneakers Day (JSD), Festival Santapan Lezat, dan lain-lain.

Khusus Big Bad Wolf yang digelar online pertama kalinya, belasan buku terjual habis pada 27-3 Mei 2020.

Sementara pada JSD 28-29 Maret 2020, lebih dari 98 merek berpartisipasi dengan jumlah transaksi meningkat 5 persen ketimbang hari biasa. Sepatu merek lokal juga naik daun, dengan rata-rata setiap produk terjual per lima detik, dalam kurun waktu 4 jam.

Festival Santapan lezat yang digelar online pun menggandeng 500 penjual di seluruh Indonesia. Para penjual mengaku bisnisnya meningkat dari segi penjualan hingga eksposur yang lebih luas.

3 dari 4 halaman

Pembayaran Zakat Lewat Tokopedia Meningkat

Pandemi juga meningkatkan masyarakat dalam berbagi kebaikan. Nurani menyebut, total donasi dan zakat yang terkumpul di Tokopedia lebih dari Rp 13 miliar.

Sedangkan jumlah zakat dibayarkan lewat Tokopedia setara 100 ton beras dan zakat mal terkumpul tiga kali lipat lebih banyak ketimbang tahun lalu.

Antusiasme masyarakat beribadah dengan memanfaatkan kanal daring, dalam hal ini melalui ekosistem Tokopedia Salam, pun meningkat signifikan.

“Jumlah pengguna fitur Al-Qur’an digital, misalnya, mengalami kenaikan menjadi 3 kali lipat selama periode Ramadan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya,” ujar Nuraini.

4 dari 4 halaman

Silaturahmi Virtual

Silaturahmi online pun jadi alternatif masyarakat merayakan Ramadan di tengah pandemi. Hal ini terbukti dari jumlah pulsa yang terjual di Tokopedia yang meningkat.

Platform daring juga dimanfaatkan untuk mengirim kue kering dan parsel selama Ramadan. Jika ditumpuk, parsel ini tingginya setara 8 kali lipat Pegunungan Jayawijaya.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini