Sukses

Disney Plus Perluas Kehadiran di Eropa

Disney+ memperlua kehadirannya. Setelah tersedia di tiga negara sejak peluncurannya pada November, kini streaming platform tersebut hadir di tujuh negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah tersedia di tiga negara sejak peluncurannya pada November, kini Disney+ memperluas kehadirannya di tujuh negara lain.

Dilansir GSM Arena, Kamis (26/3/2020), Disney+ kini tersedia di Inggris, Irlandia, Jerman, Spanyol, Italia, Swiss, dan Austria. Harga berlangganan sebesar 5,99 euro atau berkisar Rp 104 ribuan per bulan, atau 59,99 euro atau sekitar Rp 1 jutaan per tahun.

Konten-konten yang tersedia antara lain dari Disney, Pixar, Marvel, semua Star Wars, dan National Geographic. Selain itu juga ada The Mandalorian yang eksklusif di Disney+.

Akan ada sedikit perbedaan konten antara Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara-negara lain di Eropa.

Disney+ seharusnya juga meluncur di Prancis. Namun, Disney memutuskan menunda peluncurannya karena pandemi virus Corona.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Netflix dan YouTube Batasi Kualitas Streaming di Eropa

Lebih lanjut, Netflix dan YouTube akan membatasi kualitas streaming selama 30 hari di wilayah Uni Eropa untuk menghindari clogging di server dan peningkatan tagihan listrik. Hal ini dilakukan mengikuti permintaan dari pihak Eropa.

Permintaan untuk layanan online mengalami peningkatan tinggi pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penyebabnya, isolasi dan karantina mandiri yang tengah diberlakukan terkait penyebaran virus Corona di wilayah Eropa.

Netflix diungkapkan akan mengurangi konsumsi data sebesar 25 persen, tapi pengguna tetap akan mendapatkan kualitas gambar cukup bagus. Biasanya, satu jam video streaming di versi standar (480p) mengonsumsi sekira 1GB data, sedangkan HD bisa mencapai 3GB per jam.

YouTube mengatakan telah terjadi beberapa puncak peningkatan, tapi memutuskan untuk mengambil langkah lebih dahulu dan meminimalkan tekanan pada sistem. YouTube disebut untuk sementara mengalihkan semua trafik di Uni Eropa ke versi standar secara default.

Kedua perusahaan mengungkapkan rencana mereka setelah melakukan panggilan telepon dengan European Commissioner untuk Internal Market, Thierry Breton. Ia memuji kedua perusahaan, dan mengatakan mereka mengambil tindakan sangat cepat. Breton menilai langkah ini akan menjaga kelancaran fungsi internet selama krisis Covid-19.

(Din/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini