Call of Duty: Mobile Meluncur 1 Oktober

Liputan6.com, Jakarta - Activision dan Tencent akhirnya mengungkapkan Call of Duty: Mobile akan meluncur untuk perangkat Android dan iOS pada 1 Oktober 2019. Gim ini akan dirilis di seluruh negara dengan dukungan Google Play dan App Store, kecuali Tiongkok, Vietnam, dan Belgia.

Dilansir dari Phone Arena, Minggu (23/9/22019), gim ini dikembangkan oleh studio Timi milik Tencent dan bisa dimainkan secara gratis di Android dan iOS. Call of Duty merupakan gim multiplayer dengan genre Battle Royale.

Gim ini memiliki berbagai modus dan konten guna menarik perhatian pemain. Tencent pun akan menghadirkan acara-acara menarik secara berkala untuk gim tersebut.

Beberapa modus favorit di Call of Duty: Mobile saat meluncur nanti adalah Team Deathmatch, Search and Destroy, dan Free-For-All. Semua modus tersebut akan bisa dimainkan di peta populer seperti Nuketown, Crash, Hijacked.

Pemain yang berhasil tampil dengan baik dalam pertandingan multiplayer akan berkesempatan untuk membuka karakter klasik Call of Duty seperti John "Soap" MacTavish dan Simon "Ghost" Riley dari seri Modern Warfare, dan Alex Mason dari seri Black Ops.

Seperti gim Battle Royale lain, Call of Duty: Mobile akan bisa mengakomodasi hingga seratus pemain. Mereka akan berjuang untuk hidup di kawasan yang didesain eksklusif menampilkan lokasi dari seluruh franchise Call of Duty dalam solo, tim duo, atau four-person.

2 dari 2 halaman

Activision Buka Akses Beta untuk Call of Duty Mobile

Activision pada Mei lalu telah membuka akses beta untuk gim tersebut di Android dan iOS. Kala itu, uji coba beta tersebut baru tersedia untuk beberapa wilayah saja, seperti India dan Australia.

Bersamaan dengan dibukanya uji coba beta, Activision juga mengungkap gameplay beserta fitur yang dapat dicoba. Ada tujuh peta yang tersedia, yakni Nuketown, Crash, Hijacked, Crossfire, Sandoff, Killhousem dan Firing Range.

Rencana kehadiran Call of Duty: Mobile sendiri sudah terdengar sejak tahun lalu. Hal itu diumumkan langsung oleh Activision pada Agustus 2018.

(Din/Why)