Sukses

Top 3 Tekno: 2.040 Aplikasi Berbahaya Susupi Google Play Store

Sebuah penelitian menemukan ada sekitar 2.040 aplikasi berbahaya di Play Store.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian menemukan ada sekitar 2.040 aplikasi berbahaya di Play Store. Berita ini pun menarik perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (25/6/2019).

Berita lain yang juga menyedot perhatian datang dari Grab dan Gojek yang bersaing merebut 'hati' Kaesang Pangarep.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Gawat, Ada 2.040 Aplikasi Berbahaya di Google Play Store

Mungkin sebagian besar dari kita berpikir kalau aplikasi di Google Play Store terjamin keamanannya karena berada di platform resmi. Kenyataannya tidak demikian.

Sebuah penelitian menemukan ada sekitar 2.040 aplikasi berbahaya di Play Store, dilansir GSM Arena, Selasa (25/6/2019).

Menurut laporan University of Sydney dan Data61 dari CSIRO, aplikasi tersebut akan meminta akses perijinan yang mencurigakan serta ada pula yang langsung menanamkan malware di smartphone.

Baca selengkapnya di sini 

2. Grab dan Gojek Bersaing Rebut Perhatian Kaesang Pangarep

Anak ketiga Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dikenal aktif menggunakan media sosial. Kaesang pun biasanya mencuitkan berbagai hal lucu dan iseng di akun Twitter pribadinya @kaesangp.

Karena hal ini, akun Kaesang pun banyak diikuti oleh pengguna media sosial. Tidak heran kalau banyak perusahaan termasuk startup, berlomba-lomba mencuri perhatiannya.

Terbaru, adik Kahiyang Ayu ini di-mention oleh admin akun Twitter perusahaan ride-hailing yang beroperasi di Indonesia, yakni Grab dan Gojek.

Baca selengkapnya di sini 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Ini Dia Hasil Jepretan Apik Lensa 64MP Milik Samsung

Beberapa waktu lalu, Samsung mengumumkan sensor kamera untuk smartphone dengan resolusi 64MP.

Tentunya resolusi lensa tersebut jauh lebih besar ketimbang sensor 48MP milik Sony yang dipakai oleh banyak vendor smartphone Tiongkok saat ini.

Memang, lebih besar angka di depan MP tak berarti membuat gambar jadi lebih baik. Namun, dengan teknologi pixel-binning atau penggabungan berbagai informasi di tiap piksel menjadi satu dalam sebuah foto, hasil jepretan pun bisa lebih bagus.

Baca selengkapnya di sini 

(Isk/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini