Sukses

Usia Cincin Saturnus Ternyata Masih Muda

Berdasarkan hasil studi, Saturnus ternyata melewatkan waktu 4,5 miliar tahun sendiri, tanpa cincin-cincinnya.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pesona planet Saturnus yang memikat umat manusia adalah cincinnya. Namun demikian, menurut studi terbaru, cincin Saturnus usianya jauh lebih muda ketimbang planet itu. 

Berdasarkan hasil studi ini, Saturnus ternyata melewatkan waktu 4,5 miliar tahun sendiri, tanpa cincinnya.

Mengutip laman Space, Senin (21/1/2019), kemungkinan cincin Saturnus berusia lebih tua dari dinosaurus (yang usianya sekitar 66 juta tahun).

Para ilmuwan menyebut, cincin Saturnus terbentuk antara 10 hingga 100 juta tahun lalu.

Salah satu cara yang digunakan ilmuwan untuk mengetahui usia cincin Saturnus adalah dengan menimbang massa cincin Saturnus.

Hal ini dilakukan berkat missi pesawat luar angkasa Cassini yang melakukan pengamatan terhadap Saturnus dan cincinnya. 

Sekadar diketahui, cincin tersebut sebenarnya terbuat dari es yang terang dan bersih. Namun seiring waktu, es tersebut terkontaminasi dan menjadi gelap karena pusing-puing bagian dari tata surya.

Misi Cassini yang mengorbit Saturnus beberapa waktu lalu menyimpulkan bahwa hanya 1 persen dari cincin tersebut yang tidak murni. Dari situ, para ilmuwan menimbang usia cincin Saturnus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cassini dan Saturnus

Ilmuan planet dari Universitas Sapienza Roma Luciano Iess menyebut, mereka memperkirakan jumlah waktu yang diperlukan hingga kontaminan terkumpul sebanyak 1 persen dan dari situlah para ilmuwan menghitung usia cincin Saturnus.

Iess dan para koleganya berpatokan pada data yang diambil Cassini. Sebelum wahana luar angkasa itu jatuh karena kehabisan bahan bakar di atmosfer Saturnus pada September 2017, Cassini meluncur di antara planet dan cincinnya dan membiarkan gravitasi Saturnus menariknya.

Kekuatan gravitasi tubuh bergantung pada massa Cassini. Lalu, dengan menganalisis seberapa kuat Cassini ditarik selama fase akhir, tim pun bisa mengukur gravitasi dan masa Saturnus, beserta cincinnya.

Selama beberapa kali Cassini bolak-balik di antara Saturnus dan cincinnya, ilmuwan memantau hubungan radio antar pesawat luar angkasa dan Bumi, dari situ diperhitungkan juga efek sinyal radio yang disebut Doppler.

3 dari 3 halaman

Massa Cincin Saturnus

"Saya takjub dengan fakta bahwa kami bisa mengukur kecepatan pesawat luar angkasa yang jaraknya 1,3 miliar kilometer dari Bumi dengan akurasi beberapa milimeter per detik," kata Iess.

Perkiraan sebelumnya, berdasarkan data dari flybys Voyager Saturnus menunjukkan bahwa massa cincin Saturnus sekitar 28 juta miliar metrik ton.

Data baru dari Cassini menunjukkan kalau massa cincin Saturnus adalah 15,4 miliar metrik ton.

Misi akhir Cassini juga mengungkapkan detail tentang struktur internal Saturnus.

Misalnya, ditemukan bahwa aliran jet terlihat di sekitar khatulistiwa Saturnus, dengan kecepatan angin 1.500km/ jam, meluas hingga kedalaman 9.000km. Makin ke bawah, alirannya makin cepat.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.