Sukses

5 Smartphone Terburuk yang Pernah Diproduksi

Berikut adalah daftar smartphone terburuk yang pernah diproduksi.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak smartphone yang beredar di pasar sejak 20 tahun lalu. Istilah smartphone kian populer ketika Apple meluncurkan iPhone generasi pertama pada 2007. Tak lama kemudian, Google melepas Android.

Setelah itu, sejumlah vendor berlomba-lomba untuk memproduksi smartphone jagoannya. Sebagian besar cukup berhasil, beberapa tidak begitu hebat, dan bahkan ada yang benar-benar 'mengerikan'.

Daftar smartphone berikut ini bisa dibilang gagal, baik dari sisi kontruksi maupun proses produksi. Tak perlu panjang lebar, berikut ulasan lengkapnya, sebagaimana dikutip dari laman Digital Trends, Selasa (18/12/2018).

BlackBerry Storm

Ketika smartphone layar sentuh benar-benar populer di tengah masyarakat, raksasa smartphone Research In Motion (RIM)--induk BlackBerry kala itu--cukup mendominasi. Salah satu smartphone BlackBerry yang mengusung layar sentuh adalah seri Storm.

BlackBerry Storm dirancang sangat buruk, respons performa layar yang dapat diklik sangat lamban, masa pakai baterai yang buruk, dan software sulit berkembang.

Smartphone ini juga tidak memiliki fitur Wi-Fi. Sekitar satu juta ponsel BlackBerry Storm yang terjual pada tahun 2008 dikembalikan oleh pengguna, dan itu dijuluki sebagai "Badai Sial" oleh karyawan RIM.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

HTC Thunderbolt

HTC Thunderbolt adalah smartphone 4G pertama yang mendukung jaringan LTE. Namun hype-nya tak berlangsung lama karena banyak pelanggan yang marah. Peluncurannya tertunda, dan ketika akhirnya dirilis, ketersediaan jaringan LTE terbatas.

Masa pakai baterainya pun sangat buruk, pembaruan perangkat lunak sangat lambat, dan dipenuhi dengan bug. Meski memiliki kickstand bawaannya yang tak biasa, Thunderbolt tetap menjadi salah satu flagship Android yang paling 'dibenci'.

3 dari 5 halaman

Motorola Droid Bionic

Diumumkan pada gelaran CES 2011, Motorola Droid Bionic tidak mendarat hingga delapan bulan kemudian.

Ini merupakan smartphone 4G LTE dual-core pertama, tapi sayangnya tampilan layar LCD kurang memukau, kinerja kamera lambat, dan masa pakai baterai yang mengecewakan.

Throw in MotoBlur yang ada pada Droid Bionic adalah salah satu skin Android terburuk yang pernah dibuat karena sering crash dan lag.

Dukungan aksesori "Lapdock" yang mahal, di mana dapat mengubah Droid Bionic menjadi laptop juga tidak membantu.

4 dari 5 halaman

Amazon Fire Phone

Setelah sukses merilis tablet, Amazon memutuskan untuk menaklukkan pasar smartphone lewat Fire Phone. Namun, spesifikasi smartphone ini sangat standar, daya tahan baterai buruk, desain yang membosankan, dan performa lamban.

Menjalankan Fire OS--Android versi Amazon--Fire Phone tidak memiliki dukungan untuk aplikasi Google, termasuk sejumlah aplikasi Android teratas lainnya.

Untuk menutupi kekurangan tersebut, Amazon menyertakan efek 3D dan mode Firefly khusus di kamera untuk mengedintifikasi benda-benda yang ada di sekitar, namun hanya barang yang tersedia di Amazon.

Tiga bulan kemudian, Amazon mengaku telah gagal dan mengalami kerugian sebesar US$ 170 juta.

5 dari 5 halaman

Samsung Galaxy Note 7

Samsung sempat diremehkan ketika pertama kali merilis seri Note. Namun nyatanya raksasa teknologi asal Korea Selatan itu berhasil membawa Note sebagai smartphone flagship yang patut diperhitungkan.

Layar lapang, stylus, dan baterai besar adalah tiga di antara banyak keunggulan seri Note yang diidamkan para penggemarnya. Namun para pecinta gadget dikejutkan ketika sejumlah perangkat Galaxy Note 7 secara spontan meledak dan terbakar.

Ini mungkin akan menjadi smartphone yang hebat kalau tak diselimuti dengan masalah tersebut. Akan tetapi, masalah baterai yang bisa menyebabkan ledakan bukanlah sesuatu yang dapat kamu abaikan. Samsung kemdian me-recall Galaxy Note 7 dari pasar.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.