Sukses

Apple dan Amazon Bantah Disusupi Cip Berbahaya Tiongkok

Apple dan Amazon.com membantah laporan Bloomberg Businessweek, yang menyebutkan badan intelijen Tiongkok telah menyusupkan cip komputer berbahaya ke sistem mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Apple dan Amazon membantah laporan Bloomberg Businessweek, yang sebelumnya menyebutkan badan intelijen Tiongkok telah menyusupkan cip komputer berbahaya ke sistem mereka.

Bloomberg disebut mendapatkan informasi itu dari 17 sumber yang identitasnya dirahasiakan.

Dikutip daru Reuters, Selasa (9/10/2018), sebanyak 17 sumber Bloomberg dari badan intelijen dan bisnis telah memberikan konfirmasi soal informasi ini.

Mata-mata Tiongkok disebut telah menempatkan cip komputer di dalam peralatan yang digunakan oleh sekira 30 perusahaan dan beberapa badan pemerintah AS, yang bertujuan agar Tiongkok dapat memiliki akses rahasia ke jaringan internal.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok tak menanggapi permintaan tertulis untuk berkomentar terkait masalah ini. Pemerintah setempat sebelumnya menampik tudingan sebagai dalang serangan siber terhadap perusahaan-perusahaan Barat.

Sejumlah pakar keamanan mengaku terkejut dengan ketidaksesuaian antara artikel Bloomberg dan bantahan dari Apple serta Amazon Web Services (AWS).

Beberapa mengatakan, laporan itu masuk akal, tetapi bantahan dari perusahaan -perusahaan tersebut membuat keraguan tentang kemungkinan terjadinya serangan siber itu.

Apple dan Amazon dalam keterangan resminya menyatakan, "itu tidak benar (laporan soal chip berbahaya Tiongkok)".

Apple pun menegaskan pihaknya tidak menemukan keberadaan chip berbahaya di dalam servernya pada 2015, seperti yang disampaikan oleh Bloomberg dalam laporannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporan Bloomberg

Bloomberg menegaskan tidak ada kesalahan dalam laporannya.

"Sebanyak 17 sumber individu, termasuk pejabat pemerintah dan orang dalam di perusahaan, mengonfirmasi tentang manipulasi hardware dan berbagai unsur lain dari serangan. Kami meyakini laporan kami, serta yakin dengan laporan dan sumber kami," tulis pihak Bloomberg dalam pernyatannya.

Bloomberg dalam laporannya juga menyebutkan, sebuah unit dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok menyusupi rantai suplai produsen hardware Super Micro Computer Inc, dengan "menanam" cip jahat yang dapat digunakan untuk mencuri rahasia perusahaan dan pemerintah.

Super Micro Computer membantah telah menjual server yang berisi microchip.

Perusahaan asal San Jose itu mengaku tidak pernah menemukan cip berbahaya apa pun.

Selain itu, sejauh ini perusahaan mengklaim tidak pernah mendapatkan informasi tentang penemuan cip tersebut oleh konsumen, dan tidak pernah dihubungi oleh badan pemerintah terkait masalah itu.

Amazon disebut menemukan cip berbahaya itu pada 2015, ketika memeriksa server yang diproduksi oleh Elemental Technologies, yang diakuisisi oleh Amazon. Server Elemental itu dirakit oleh Super Micro Computer.

Berdasarkan cerita Bloomberg, Amazon melaporkan masalah itu kepada otoritas AS, dan kemudian terungkap bahwa cip itu bisa digunakan oleh penyerang untuk membuat "pintu tersembunyi" ke dalam jaringan menggunakan server tersebut.

Bloomberg juga menyebut Apple pada 2015 menemukan cip berbahaya di dalam server, yang dibeli dari Super Micro Computer.

Informasi ini berasal dari tiga sumber internal perusahaan. Apple membantah laporan tersebut, tapi menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.