Sukses

Jangan Coba-Coba, Ini 4 Bahaya Beli Smartphone Black Market

Meskipun dibanderol dengan harga lebih murah, membeli smartphone yang diimpor ilegal dari luar negeri ternyata menyimpan bahaya tersendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Barang black market seringkali menjadi pilihan bagi konsumen yang ingin membeli smartphone dengan harga miring.

Bagaimana tidak, dibandingkan smartphone yang dijual dengan garansi resmi, smartphone BM dijual jauh lebih murah dan model baru lebih cepat masuk ketimbang smartphone bergaransi resmi.

Meskipun dibanderol dengan harga lebih murah, membeli smartphone yang diimpor ilegal dari luar negeri ternyata menyimpan bahaya tersendiri. Kamu patut tahu apa saja bahayanya agar tak menyesal di kemudian hari.

1. Klaim Garansi Ribet

Berbeda dengan smartphone yang bergaransi resmi, smartphone black market biasanya diberi garansi oleh si penjual langsung.

Meski tidak semua smartphone black market rusak saat diterima, kamu mesti mempertimbangkan faktor garansi ini. Hal ini karena pembeli berpotensi sulit mengklaim garansi alias garansinya ribet untuk diklaim.

Sementara, klaim garansi untuk smartphone resmi cukup mudah. Kamu tinggal datang ke pusat servis resmi, menunjukkan kerusakan dan nota pembelian serta kartu garansi dan smartphone pun bakal diperbaiki atau diganti. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Waktu Garansi yang Singkat

Smartphone bergaransi resmi biasanya mendapatkan garansi setidaknya satu tahun. Ada juga yang digaransi selama dua tahun setelah pembelian.

Lain halnya dengan smartphone black market yang hanya digaransi seminggu atau sebulan.

Dengan masa garansi singkat, pemilik sudah pasti akan kerepotan saat smartphone-nya rusak meskipun baru saja dibeli. Mau tak mau, saat smartphone black market kamu bermasalah, kamu tak bisa lagi mengklaim garansi kepada si penjual.

3 dari 4 halaman

3. Kerusakan Hardware yang Tak Diketahui

Smartphone black market tidak diketahui pasti kondisinya. Bisa saja terlihat baik fisiknya tetapi sebenarnya mengalami kerusakan, misalnya pada layar yang bergaris.

Minimnya pengecekan kualitas seperti yang dilakukan pada smartphone resmi membuat kita tidak tahu bagaimana kualitas produk yang sesungguhnya.

4 dari 4 halaman

4. Aksesoris Abal-Abal

Smartphone bergaransi resmi biasanya dibekali aksesori original dari produsen. Lain lagi dengan smartphone black market, yang mungkin hadir dengan sejumlah aksesori palsu.

Mungkin, ada juga penjual yang memberi pilihan untuk membeli secara ecer ataupun lengkap dengan aksesori, dan pembeli harus menambah biaya tambahan.

Nah, dari semua aksesori yang diberikan tentu yang paling berbahaya kalau palsu adalah charger. Sebab bisa saja smartphone mengalami masalah ketika menggunakan charger bukan original.

**Artikel ini merupakan hasil kerja sama Tekno Liputan6.com dengan situs teknologi JalanTikus.com. Untuk informasi mengenai tips dan ulasan teknologi, kunjungi www.jalantikus.com.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.