Sukses

5 Penyakit Mematikan yang Bisa Dideteksi Smartphone, Ada HIV dan Sifilis

Inilah lima penyakit berbahaya yang bisa dikontrol melalui smartphone untuk menyelamatkan hidupmu.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang berpendapat kalau kita tidak bisa hidup tanpa smartphone. Dalam beberapa kasus dan kondisi, hal itu memang benar adanya.

Berkat berbagai aplikasi pintar dan perangkat medis yang terhubung, kita sekarang dapat menggunakan smartphone untuk memeriksa kesehatan tubuh, tak hanya melacak jumlah langkah dan kalori.

Dengan smartphone, kita dapat memonitor detak jantung, kebiasaan makan, dan bahkan mengontrol kadar glukosa darah.

Dengan begitu, kita juga bisa mengontrol kesehatan secara menyeluruh dan mungkin memberikan kontribusi penelitian medis.

Berikut ini adalah 5 (lima) penyakit berbahaya yang bisa dikontrol melalui smartphone untuk menyelamatkan hidupmu.

1. Deteksi Parkinson

Kamu bisa menggunakan aplikasi Mpower, yang membantu mendeteksi dan melacak gejala penyakit parkinson.

Dengan hanya berbicara di telepon, aplikasi ini dapat menganalisis pola suara untuk mendeteksi penyakit degeneratif.

Mpower (mirror.co.uk)

Sekitar 70-90 persen penderita parkinson mengalami penurunan vokal setelah terserang penyakit ini.

Mpower dilengkapi fitur finger tapping, pendeteksi cara berjalan, dan memori permainan untuk memantau perkembangan penyakit.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Diagnosis HIV dan Sifilis

Menggabungkan smartphone dan tes darah berbentuk dongle kecil, perangkat yang dijuluki Smartphone Dongle ini dapat mendiagnosis HIV dan sifilis.

Alat ini merupakan laboratorium kecil yang dapat menguji kadar antibodi dalam darah hanya 15 menit.

Smartphone Dongle (youtube.com)

Smartphone Dongle dirancang untuk digunakan di negara berkembang, dengan biaya hanya US$ 34.

Jauh lebih murah ketimbang tes laboratorium konvensional yang memakan biaya sekitar US$ 18.450. Demikian seperti dikutip dari laman Mirror, Selasa (14/8/2018).

3. Deteksi Kanker Kulit

Kamu khawatir dengan tahi lalat yang tiba-tiba saja muncul? Jalan terbaik adalah dengan memeriksanya ke dokter.

Tetapi jika ingin memantau tanda di kulit dengan mudah, ada beberapa aplikasi yang dapat membantumu.

Dokter Mole dan SkinVision adalah aplikasi yang memungkinkan kamu mengambil foto tahi lalat dan menganalisisnya dari segi warna untuk melihat apakah ada banyak perubahan atau tidak.

Doctor Mole (mirror.co.uk)

Aplikasi tersebut akan memantau sejumlah perubahan pada tahi lalat. Apabila memiliki risiko yang tinggi, Dokter Mole dan SkinVision akan menyarankan kamu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

 

3 dari 3 halaman

4. Prediksi Serangan Jantung dan Struk

Penyedia alat monitor jantung, AliveCor, meluncurkan casing smartphone yang berfungsi sebagai elektrokardiogram (EKG) untuk melacak aktivitas jantung melalui jari.

 

AliveCor  (mirror.co.uk)

Jari yang menempel di casing pintar ini, melalui impuls listrik diubah menjadi sinyal ultrasound dan dikirim ke mikrofon smartphone.

Kemudian algoritma akan menganalisis pola jantung dan mengidentifikasi jika Anda berisiko struk atau serangan jantung, bahkan sebelum kamu memiliki gejala apapun.

5. Tumor Mata Pada Anak

Retinoblastoma adalah penyakit tumor ganas primer pada anak yang tumbuh dengan cepat, berasal dari sel retina mata.

Akan tetapi, jika terdeteksi secara dini dapat menyelamatkan hidup anak dan mencegah pengangkatan mata.

Tumor mata pada anak (mirror.co.uk)

Cara mendeteksinya adalah dengan memotret mata anak menggunakan kamera smartphone dengan flash.

Jika salah satu bagian mata tampak putih, bukan hitam--seperti mata kucing--itu bisa menjadi indikator tumor mata. Jika hal itu sering terlihat di foto, cara terbaik adalah dengan mengunjungi dokter.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.