Sukses

iPhone Kurang Laris di India, Pengguna Lebih Pilih Android

Selain loyonya penjualan iPhone di India, diketahui tiga jajaran eksekutif Apple juga telah hengkang dari perusahaan.

Liputan6.com, New Delhi - Penjualan iPhone di India kian terpuruk. Laporan terbaru menyebut kalau total penjualan iPhone di Tanah Hindustan berkisar kurang dari satu juta unit selama paruh pertama semester satu tahun ini.

Dilaporkan Bloomberg via Ubergizmo, Senin (16/7/2018), selain loyonya penjualan iPhone di India, diketahui tiga jajaran eksekutif Apple juga telah hengkang dari perusahaan.

Tidak diketahui apa penyebabnya, sebuah sumber mengklaim alasan ketiganya resign karena tersandung restrukturisasi operasional perusahaan di India.

Tak cuma itu, pangsa pasar Apple di India juga menurun dua persen. Laporan dari Counterpoin Research pun mengungkap kalau total penjualan unit iPhone pada tahun ini belum bisa menyaingi total penjualan iPhone di India pada tahun lalu, di mana mampu mencetak angka total 2,3 juta unit.

Terlepas dari rapor merah di India, perusahaan asal Negeri Paman Sam tersebut sebetulnya berencana untuk lebih agresif lagi memperkuat tajinya di India.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun pabrik manufaktur iPhone 6s dan SE untuk menghindari tarif pajak dan bisa menjual perangkat dengan harga yang lebih murah. Sayang, upaya tersebut sepertinya tak dapat berjalan dengan baik.

Untuk diketahui, sebelum membangun pabrik iPhone di India, Apple sudah bertemu dengan sejumlah pejabat penting di New Delhi.

Dalam pertemuan itu, Apple sempat mendiskusikan persiapan fasilitas manufaktur di negara tersebut.

Namun Apple memiliki banyak permintaan, salah satunya adalah tax holiday selama 15 tahun untuk impor komponen dan peralatan.

India menegaskan bahwa Apple dan juga merek ritel lainnya, jika ingin membangun toko di India, produk yang dijual harus mengandung 30 persen komponen lokal.

Namun pemerintah memberikan sedikit kelonggaran, sehingga perusahaan-perusahaan teknologi dapat mengoperasikan toko mereka selama tiga tahun sebelum memenuhi persyaratan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Android Kuasai 97 Persen Pasar Smartphone India

India sendiri merupakan salah satu negara dengan basis pengguna Android terbanyak.

Menurut data perusahaan riset pasar Strategy Analytics, OS robot hijau itu memimpin pasar smartphone di India.

Pangsa pasar Android di India bahkan meroket menjadi 97,1 persen. Jumlahnya naik tujuh persen dari 90 persen pada 2016.

Dari sisi unit, pengapalan smartphone berbasis Android sebanyak 29,8 juta.

Total pengapalan smartphone di India sendiri selama periode tersebut adalah 30,7 juta unit.

"Pengapalan smartphone Android di India mencapai 29,8 juta unit pada kuartal II 2016, tumbuh 28 persen dari 23,2 juta unit pada kuartal II 2015," ungkap Executive Director Strategy Analytics, Neil Mawston, seperti dikutip dari GSM Arena.

Android Kuasai 97% Pasar Smartphone India (Foto: GSM Arena)

Menurut Mawston, dominasi Android di pasar smartphone India sepertinya tidak akan terkalahkan untuk saat ini.

Kesuksesan tersebut tak lepas dari peran berbagai pihak, termasuk mitra hardware.

"Hal ini berkat portofolio yang kuat dari para mitra hardware, jalur distribusi, dan aplikasi berbiaya rendah yang banyak seperti Gmail," sambungnya.

Di tengah dominasi Android, OS lain seperti iOS hanya mendapatkan sebagian kecil pasar.

Pangsa pasar iOS turun dari 4,5 persen dari kuartal II 2015 menjadi 2,4 persen. Sementara sisa pangsa pasar lainnya dimiliki oleh gabungan OS lain sebesar 0,5 persen.

"Apple harus mengurangi harga iPhone ke level harga yang lebih rendah, menjalin kerja sama dengan lebih banyak operator untuk kerja sama subsidi dan memperbanyak kehadiran iPhone di ritel melalui Apple Store atau jalur online, jika ingin menumbuhkan kembali pasarnya secara signifikan di masa depan," jelas Director Strategy Analytics, Woody Oh.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.