Sukses

Skandal Kebocoran Data Menyeruak, Pendiri Apple Pilih Matikan Facebook

Co-founder Apple, Steve Wozniak, mengatakan dirinya sangat menaruh perhatian pada keamanan data pengguna, baik yang dikumpulkan Facebook maupun perusahaan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Meski Facebook lambat laun mulai berbenah setelah skandal penyalahgunaan data pengguna, ternyata telah ada beberapa orang yang telanjur kecewa karena perusahaan itu lalai dalam mengelola data penggunanya. 

Salah satunya adalah Co-Founder Apple, Steve Wozniak, yang mengaku memilih berhenti mengguna Facebook. Kepada USA Today, ia mengatakan menaruh perhatian pada cara Facebook dan perusahaan serupa lain yang ceroboh dalam mengelola data pribadi penggunanya.

Bahkan, pria yang keluar dari Apple pada 1985 ini mengatakan lebih memilih untuk membayar saat memakai Facebook agar data pribadinya tak dikumpulkan. Ia juga melakukan hal tersebut agar tak ada lagi iklan yang muncul di media sosial besutan Mark Zuckerberg itu.

"Pengguna menyediakan tiap detail kehidupannya ke Facebook dan mereka membuatnya menjadi uang dengan iklan. Keuntungan itu berasal dari informasi pengguna, tapi pengguna tak mendapatkan keuntungan apa-apa," tuturnya, seperti dikutip dari Phone Arena, Senin (9/4/2018).

Ia pun tak segan membandingkan Facebook dengan Apple, perusahaan tempatnya pernah bernaung. Menurut Wozniak, kedua perusahaan itu mengambil keuntungan dengan cara berbeda.

"Apple menghasilkan uang dari produk bagus, bukan dari kamu. Sementara untuk Facebook, kamulah produknya," tuturnya. Pandangan Wozniak ini senada dengan pernyataan CEO Apple Tim Cook beberapa waktu lalu.

Ketika itu, Cook mengatakan skandal penyalahgunaan Facebook merupakan hal yang sangat mengerikan. Ia menyebut perlu adanya regulasi yang dibuat dengan sungguh-sungguh agar kasus serupa tak kembali terjadi.

"Saya pikir dalam situasi tertentu masalah semacam ini sangat mengerikan dan menjadi besar, sehingga perlu ada regulasi yang dibuat dengan baik," tuturnya.

Ia pun menyebut privasi sebenarnya adalah hak asasi, sehingga ia sangat peduli dengan cara pengiklan dan orang lain mendapatkan akses ke data pribadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sikap Bos Apple bila Jadi Mark Zuckerberg

Di kesempatan yang lain, Cook pun sempat membandingkan cara kerja perusahaannya dengan Facebook. Ia pun sempat menjelaskan, Apple sangat melindungi data para pelanggan.

"Faktanya adalah kami bisa saja menghasilkan banyak uang bila menguangkan pelanggan kami andaikan mereka kami jadikan produk. Kami memilih untuk tidak melakukannya," tukas Cook.

Cook juga ditanya apa yang akan dia lakukan andaikan ia berada di posisi Mark Zuckerberg.

"Saya tidak akan jatuh ke situasi tersebut (kebocoran data)," jawab Cook.

Tim Cook memang sejak lama mengampanyekan perlindungan data. Sebelumnya, ia sempat mengkritik layanan-layanan gratis yang ternyata menyetor histori pencarian dan data-data lainnya agar dijual untuk tujuan iklan.

3 dari 3 halaman

Balasan Mark Zuckerberg soal Kritik Tim Cook

Di sisi lain, CEO Facebook Mark Zuckerberg pun membalas komentar Cook tersebut. Dalam wawancara dengan Vox, Zuckerberg membantah argumen Cook dengan menyebut pendapat itu tidak tulus dan sangat dangkal.

"Anda tahu, saya melihat pendapat tersebut dan jika Anda tidak membayar, entah bagaimana kami tidak peduli dengan Anda. Itu sangatlah tidak benar dan tidak selaras dengan kebenaran," kata Zuckerberg.

Zuckerberg mengatakan, Facebook masih menghadirkan layanan secara gratis karena berfokus menghubungkan orang dan banyak orang tidak mampu membayar. Oleh karena itu, Facebook menggantungkan keuntungan dari pendapatan iklan.

"Dengan menggantungkan keuntungan dari iklan, itu adalah model paling rasional sehingga bisa mendukung layanan kami untuk menjangkau banyak orang," kata Zuckerberg.

Suami Priscilla Chan ini juga menyindir Cook. "Jika Anda ingin membangun layanan yang tidak hanya berlaku untuk orang-orang kaya, Anda harus menghadirkan produk yang bisa dijangkau oleh banyak orang," kata Zuckerberg.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.