Sukses

Katsuko Saruhashi, Sang Ilmuwan yang Gemar 'Bermain' dengan Laut

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini Google Doodle kembali merayakan prestasi seorang wanita bernama Katsuko Saruhashi. Ia merupakan ahli Geokimia asal Jepang.

Wanita tersebut muncul dengan memakai kacamata besar, dan berdiri dengan latar ombak di belakangnya yang membentuk tulisan "Google".

Lalu, apa hubungan ahli geokimia dengan lautan? Yang jelas, Katsuko Saruhashi bukanlah Menteri Kelautan dan Perikanan asal Jepang. Ia adalah wanita yang membantu meneliti efek tes nuklir di lautan. Karenanya, Google memberikan apresiasi lewat doodle terbaru ini.

Hal itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) melaksanakan uji nuklir pada 1954 di area Kepulauan Marshall, dan ternyata ledakannya lebih kuat dari perkiraan.

Akibatnya, kapal pemancing ikan asal Jepang yang sedang beroperasi di area tersebut terkena luruhan (debu-debu) nuklir, dan terkena penyakit hepatitis.

Saruhashi akhirnya yang meneliti kasus ini, ia juga meneliti hujan asam dan efek-efeknya.

Berbagai prestasi di bidang Geokimia ditoreh oleh Saruhashi, mulai dari Doktor bidang kimia pertama di Universitas Tokyo, serta menjadi wanita pertama yang memenangkan penghargaan ilmiah bergengsi di Jepang.

Saruhashi bermimpi agar suatu hari nanti, pria dan wanita dapat sejajar di bidang Sains dan Teknologi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berawal dari Melamun saat Hujan

Saat sekolah dasar, Katsuko Saruhashi suka melamun dan bahkan mengabaikan pelajaran.

Mungkin karena bosan dan tak fokus, ia mengalihkan konsentrasinya ke hal-hal lain. Seringkali, fokus Katsuko Saruhashi tertuju pada jendela kelas yang ada di dekatnya. Ia juga sering memandangi hujan yang turun dari luar jendela.

3 dari 3 halaman

Lulusan Universitas Tokyo

Dari situlah ia bertanya-tanya, mengapa hujan bisa turun ke Bumi? Dari situlah, Katsuko Saruhashi tertarik dengann ilmu sains.

Ia pun menjadi ilmuwan Geokimia terbaik lulusan Universitas Tokyo dengan gelar Doktor Bidang Kimia dari Universitas Tokyo pada 1957.

Katsuko Saruhashi bahkan juga menjadi ilmuwan pertama yang secara akurat mengukur konsentrasi asam karbonat dari air, berdasarkan suhu, tingkat pH, dan klorinitas.

(Tom/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.