Sukses

Menkominfo Targetkan 226.000 Sekolah Terkoneksi Internet pada 2022

Dari sekitar 226.000 sekolah di Indonesia, lebih dari 80.000 di antaranya belum tersambung internet.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebutkan dari sekitar 226.000 sekolah di Indonesia, lebih dari 80.000 di antaranya belum tersambung internet.

Ia pun mengungkap 3.000 dari 10.000 puskemas pun juga banyak yang belum terkoneksi internet. Hal tersebut sempat disampaikan Rudiantara di sebuah forum pertemuan guru yang diadakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini.

"Makanya dari 80.000 sekolah itu saya targetkan pada 2022 atau paling lama 2023, 2024, tak ada lagi sekolah yang tidak terhubung internet," kata Rudiantara di LTE Conference 2018 di Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Rudiantara berujar ia memang bukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), tetapi ia memiliki fokus yang kuat terhadap pendidikan dan proses belajar mengajar, serta di mana internet dapat menunjang kualitas kegiatan pendidikan Indonesia.

Di sisi lain, Rudiantara mengimbau agar ada perubahan pola pikir para siswa dalam menyelesaikan masalah.

"Waktu sekolah saya diajarnya menghafal, makanya waktu kuliah nilai saya itu empat, lima, paling tinggi enam karena belajar menghafal. Saya enggak suka menghafal," tutur Rudiantara.

"Kita harus mengubah pola pikir cara belajar kita. Sekarang anak SD, SMP, SMA semua belajar menghafal. Kita harus mengubah anak-anak kita. Saya sudah konsultasi dengan Mendikbud. Harus belajar menyelesaikan masalah," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belajar Menyelesaikan Masalah

Rudiantara menerapkan idenya tersebut juga di sebuah forum pertemuan guru yang diadakan Jokowi.

"Waktu ada forum pertemuan guru-guru, saya inginnya melihat anak SMP, SMA dikasih kasus. (Saya bilang) ini kasus, ini masalah coba selesaikan. Caranya bagaimana? Caranya browsing internet, cek negara tetangga kek, atau cari dari dunia lain," ucapnya.

"Jadi anak-anak dipacu menyelesaikan masalah, bukan menghafal. Menghafal tetap ada, tapi fokusnya menyelesaikan masalah," ia menambahkan.

Rudiantara percaya bahwa mental menyelesaikan masalah akan membawa perubahan besar bagi bangsa.

"Kita akan menjadi bangsa yang besar kalau anak-anak cucu kita belajar menyelesaikan masalah," tandasnya.

(Tom/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.