Sukses

Sering Digunakan, Face ID Menjadi Lamban?

Kinerja Face ID dilaporkan melambat seiring dengan semakin sering digunakan.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah penguna iPhone X mengeluhkan sistem Face ID mulai melambat. Sistem pengenalan wajah tersebut dinilai justru semakin lambat mengenali wajah pemiliknya, seiring penggunaan yang semakin sering.

Dilansir Softpedia, Rabu (15/11/2017), sejumlah pengguna iPhone X mengeluhkan soal Face ID di situs web Reddit. Mereka mengaku membutuhkan waktu lebih lama untuk membuka kunci perangkat melaui Face ID, ketimbang menggunakan fitur pada awalnya.

Seorang pengguna iPhone X mengaku perbedaan saat menggunakan Face ID pertama kali dan setelah berkali-kali digunakan, sangat terasa. "Saat membuka kunci (pertama kali) tidak lambat, tapi dalam beberapa hari terakhir menjadi lebih lambat, bahkan saya sampai menyadarinya," jelasnya.

Menurut laporan, pengaturan awal Face ID tampaknya tidak menghasilkan perubahan. Namun sejumlah orang meyakini sebenarnya bukan kinerja Face ID yang melambat, tapi karena pengguna sudah terbiasa sehingga mengharapkan fitur tersebut bisa bekerja lebih cepat. Klaim lainnya, Face ID mulai melambat setelah memasang pembaruan iOS 11.11.

Face ID merupakan salah satu fitur iPhone X yang paling menyedot perhatian. Apple memilih hanya menyertakan Face ID pada smartphone tersebut dan tidak menggunakan Touch ID.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keamanan Face ID

Kehadiran Face ID diwarnai dengan beragam respon, termasuk soal implementasi teknologi tersebut. Salah satu yang mempertanyakan adalah senator Amerika Serikat (AS), Al Franken.

Franken mengunggah surat terbuka kepada CEO Apple, Tim Cook, tak lama setelah iPhone X diumumkan pada 12 September 2017. Dalam suratnya, senator dari Minnesota itu mengajukan sejumlah pertanyaan tentang implementasi teknologi Face ID.

Tak lama setelah itu, Apple memberikan informasi lebih banyak mengenai teknologi Face ID dalam bentuk white paper yang dipublikasikan di situs web perusahaan. Kemudian, Franken pada Senin (16/10/2017), mengirimkan respons Apple atas pertanyaannya kepada Business Insider.

Sebagian besar respons Apple berisi informasi yang sama seperti yang diunggah di situs web perusahaan. Namun, Apple memberikan sedikit rincian tambahan mengenai teknologi Face ID.

Apple menjelaskan cara untuk membuat software Face ID dapat mengenali berbagai orang dengan wajah, gender, dan warna kulit berbeda.

"Aksesibilitas produk kepada orang-orang dari beragam ras dan etnik sangat penting bagi kami. Face ID menggunakan neural network wajah yang kami kembangkan menggunakan lebih dari satu miliar gambar, termasuk IR, serta kedalaman gambar yang dikumpulkan dalam penelitian dan telah mendapatkan persetujuan dari pesertanya," jelas Apple.

Para peserta penelitian tersebut berasal dari seluruh dunia yang mencakup perwakilan dari kelompok orang terkait gender, umur, etnis, dan berbagai faktor lainnya.

"Kami memperbanyak penelitian sesuai kebutuhan untuk memberikan tingkat akurasi yang tinggi bagi beragam pengguna. Selain itu, neural network juga sudah dilatih untuk mencegah upaya membuka kunci ponsel menggunakan foto atau topeng," tulis Apple dalam penjelasannya.

Respons Apple ini kian menegaskan langkah perusahaan untuk mengantisipasi berbagai isu keamanan dan privasi Face ID. Namun, Franken mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Apple mengenai perlindungan data-data konsumen yang ada di dalam sistem Face ID.

"Saya berencana berkomunikasi dengan Apple, untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai rencana melindungi data konsumen yang menggunakan teknologi pengenalan wajah pada iPhone terbaru," tutur Franken dalam pernyataannya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.