Sukses

Penambahan 10 Persen Pelanggan Seluler Dongkrak PDB Indonesia

Menurut hasil riset, penambahan 10 persen pelanggan seluler dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 0,4 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Riset mencatat setiap penambahan 10 persen pelanggan seluler di Indonesia, mendongkrak pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP) di Tanah Air sebesar 0,4 persen.

Pencapaian di atas merupakan hasil riset kerja sama antara Penelitian Ekonomika & Sosial di Indonesia (P2EB), Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan PT Indosat Ooredoo Tbk.

Dalam riset bertajuk “Dampak Mobile Internet terhadap Pengembangan Ekonomi dan Sosial di Indonesia," diungkapkan bahwa internet mobile memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan PDB Indonesia.

Lebih lanjut, hasil riset juga menunjukkan pertumbuhan PDB tak hanya terjadi di Indonesia. Setiap penambahan 10 persen pelanggan seluler di negara-negara Asia Tenggara diikuti dengan peningkatan PDB di kawasan tersebut sebesar 0,2 persen.

Kemudian, peningkatan jumlah pelanggan seluler di 46 negara di Asia sebesar 10 persen juga diikuti pertumbuhan PDB negara-negara di kawasan Asia sebesar 0,3 persen.

Direktur Penelitian Ekonomika & Sosial di Indonesia, Bambang Riyanto mengatakan bahwa internet kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, terutama di Indonesia. Menurutnya, adopsi internet lebih luas dapat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemanfaatan Internet untuk Dorong Ekonomi

“Masyarakat punya potensi untuk meningkatkan pendapatan. Kalau bisa, kita perluas teknologi karena kita sudah bergantung pada internet. Tinggal bagaimana memanfaatkannya, sejauh mana internet berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya ditemui dalam paparan riset di Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Sementara, Group Head Corporate Communication Indosat Ooredoo, Deva Racman, menambahkan bahwa riset ini bertujuan untuk meningkatkan peran internet mobile dalam mendorong ekonomi dan sosial di Tanah Air.

“Kami juga sekaligus mengetahui dampak negatif dari internet mobile yang dapat kami tangani bersama. Hasil riset ini akan kami sampaikan sebagai rekomendasi kepada pemerintah,” tutur Deva.

Saat ini jumlah pelanggan seluler di Tanah Air di atas 300 juta. Sementara, data APJII pada 2016 mencatat jumlah pelanggan internet, baik mobile maupun kabel, mencapai 133 juta pengguna. 

(Cas/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.