Sukses

Telkomsel Pasok 12 BTS Tambahan di Perbatasan Timor Leste

Telkomsel menggelar 12 base transceiver station (BTS) tambahan lagi di perbatasan Indonesia-Timor Leste sepanjang tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Telkomsel menggelar 12 base transceiver station (BTS) tambahan lagi di perbatasan Indonesia-Timor Leste sepanjang tahun ini guna memperkuat sinyal di area batas negara dan area tanpa sinyal. Operator terbesar di Indonesia itu juga menambah ketersediaan catu daya dan perangkat transmisi untuk memperkuat jaringan telekomunikasi.

"Sebagai perusahaan milik bangsa Indonesia, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menghadirkan layanan telekomunikasi di garis terdepan negara. Infrastruktur telekomunikasi yang berkualitas menjadi obyek vital untuk menjaga kedaulatan negara kita tercinta", kata Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid dalam keterangannya, Kamis (5/11/2015).

Agar pelanggan dapat menikmati layanan berkualitas, Telkomsel juga terus melakukan sosialisasi melalui SMS kepada pelanggan untuk mengatur pemilihan jaringan Telkomsel secara manual.

Di Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini Telkomsel telah menggelar 33 BTS di garis terdepan perbatasan dengan Timor Leste yang melayani 30 titik pos pengamanan perbatasan yang ada di Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka yang berbatasan dengan Timor Leste bagian timur, serta Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara yang berbatasan dengan Timor Leste bagian barat. Secara nasional Telkomsel memiliki sebanyak 499 BTS (2G dan 3G) di daerah perbatasan.

Penyediaan jaringan telekomunikasi di Kawasan Timur Indonesia, termasuk daerah perbatasan memiliki tantangan tersendiri, terutama dari sisi beratnya medan yang harus ditempuh dan tingginya biaya operasi. Namun hal ini amat penting agar masyarakat di pelosok pun tetap dapat terpenuhi haknya untuk menikmati akses telekomunikasi.

Di samping komitmen nyata pembangunan jaringan, Telkomsel juga menyerahkan bantuan kepedulian bagi masyarakat di sekitar wilayah pos pengamanan perbatasan Wini dan Mota’ain senilai total Rp 200 juta, masing-masing dalam bentuk tandon air di tujuh titik di Wini dan modal pembinaan usaha kecil menengah (UKM) jambu mede di Mota’ain.

(dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.