Sukses

Tim Nasional Jerman merupakan salah satu negara terkuat di Eropa, bahkan dunia yang memiliki segudang gelar di berbagai ajang kompetisi

Informasi Organisasi

  • Jenis OrganisasiTim Sepakbola
  • MarkasStadion Olimpiade Berlin, Allianz Arena, Signal Iduna Park
  • JulukanDer Panzer, Die Mannschaft
  • Warna kaosPutih dan hitam
  • ManufakturAdidas

Momentum

  • Partai Internasional Pertama5 April 1908, 3-5 Swiss
  • Kemenangan Terbesar1 Juli 1912, 12-0 Uni Soviet
  • Kekalahan Terbesar13 Maret 1909, 0-9 Inggris Amateurs

    Piala Dunia (FIFA World Cup)

    • Tampil19 kali (1934, 1938, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, 2014, 2018)
    • Hasil TerbaikJuara pertama (1954, 1974, 1990, 2014)

      Piala Eropa (EURO)

      • Tampil14 kali (1972, 1976, 1980, 1984, 1988, 1992, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, 2020, 2024)
      • Hasil TerbaikJuara pertama (1972, 1980, 1996)

        Piala Konfederasi (FIFA Confederations Cup)

        • Tampil10 kali (1992, 1995, 1997, 1999, 2001, 2003, 2005, 2009, 2013, 2017)
        • Hasil TerbaikJuara pertama (2017)

          Liga Negara UEFA (UEFA Nations League)

          • Tampil2 kali (2018/19, 2020/21)
          • Hasil TerbaikBabak grup (2018/19, 2020/21)

            Timnas Jerman merupakan salah satu raksasa sepak bola Eropa. Der Panzer telah menorehkan catatan fantastis dengan menjuarai setiap kompetisi internasional yang diikuti, setidaknya satu trofi per kompetisi. Mulai dari Piala Dunia (1954, 1974, 1990, 2014), Piala Eropa atau EURO (1972, 1980, 1996), hingga Piala Konfederasi (2017).

            Dengan catatan impresif tersebut, Timnas Jerman menjadi momok menakutkan yang ditakuti lawan. Terlebih, penampilan Der Panzer cenderung konsisten dan selalu dihuni pemain bertabur bintang dari seluruh penjuru dunia dari waktu ke waktu. 

            Meski begitu, Jerman bukan tanpa celah. Pada 2018, di ajang Piala Dunia yang dihelat di Rusia, Toni Kross dan kawan-kawan harus angkat koper lebih cepat akibat meraih dua kekalahan dari tiga laga yang dilakoni. Der Panzer harus mengakui keunggulan Mexico 1-0 tanpa belas serta harus bertekuk lutut dihadapan kuda hitam Korea Selatan 2-0 di Kazan Arena. 

            Atas kegagalan tersebut, pelatih Timnas Jerman, Joachim Low mulai bebenah secara perlahan. Ia tak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti dua tahun lalu pada ajang EURO 2020 mendatang. Apalagi Der Panzer harus berlaga di Grup F, grup neraka yang berisikan negara kuat seperti Perancis, Portugal serta kuda hitam Hungaria. Hal ini mennyebabkan Low harus berpikir lebih keras untuk meracik strategi terbaik guna bisa lolos ke fase selanjutnya.

            Mengandalkan Permainan Cepat

            Timnas Jerman saat ini tengah diberkahi banyak pemain cepat. Mayoritas dari mereka berada di sektor sayap serta sektor penyerangan yang juga memiliki banyak kelebihan lain, seperti kemampuan mengolah bola secara brilian, penempatan posisi yang baik, serta penguasaan bola di atas rata-rata. 

            Pada sektor penyerangan, ada nama Timo Werner yang memiliki kecepatan untuk menarik perhatian lawan. Kemampuan dribblling Werner juga bisa diacungi jempol, ia bisa berlari sembari menunggu rekan satu timnya mencari posisi yang aman. Selain itu, ada striker kawakan Bayern Munchen, Thomas Muller yang pintar mencari ruang kosong di pertahanan lawan. 

            Dengan bantuan pemain sayap seperti Kai Havertz, Serge Gnarby dan Leroy Sane yang dikenal tak kenal lelah kala berlari, tentu sektor penyerangan Timnas Jerman bakal menakutkan di kemudian hari. Terlebih, ketiga pemain tersebut memiliki naluri mencetak gol yang cukup tinggi, sehingga tak hanya Werner atau Muller yang mampu melesatkan gol, tetapi para pemain sayap tersebut juga bisa menjadi opsi kedua untuk melesatkan bola ke arah gawang.

            Disisi lain, Timnas Jerman ditopang oleh para gelandang super kreatif yang bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Toni Kroos, Ilkay Gundogan serta Leon Goretzka dinilai mampu menjadi gelandang yang solid untuk bekerja sama dan mengirimkan umpan matang ke lini depan. 

            Bangkit dan Suguhkan Permainan Terbaik

            Bek tengah andalan Timnas Jerman, Mats Hummels mengakui ada sedikit keraguan antar sesama pemain pada Piala Dunia 2018 lalu. Ia meyakini hal tersebut menjadikan Der Panzer terpuruk dan tak bisa lolos ke babak selanjutnya. 

            Oleh karena itu, sebagai pemain senior, ia bertekad untuk memperbaiki kesalahan yang lalu. Hummels yakin Der Panzer lebih kokoh saat ini dan bisa berbicara banyak di ajang EURO 2020.

            "Saat itu (Piala Dunia 2018), kami memiliki masalah internal yang pelik. Kami belum mempunyai visi dan misi yang sama sebagai tim. Baik di sesi latihan ataupun dalam pertanadingan," ungkap Hammels kepada Kicker.

            "Namun, hal itu biarlah menjadi pelajaran. Pada kesempatan kali ini, kami sudah satu padu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk tim. Kami yakin bisa menjadi juara tahun ini," tambahnya.

            Persembahan Terakhir

            Setelah 15 tahun menukangi Timnas Jerman, Low memutuskan untuk undur diri lebih cepat dari kontrak yang disepakati. Ia memutuskan untuk mengakhiri perjalanan panjangnya pasca menahkodai Der Panzer di ajang EURO 2020.

            "Saya mengambil langkah ini dengan kejelasan, penuh kebanggaan, dan rasa terima kasih yang sangat besar. Pada saat bersamaan, muncul motivasi besar untuk Piala Eropa yang akan datang," kata Low, dikutip Daily Mirror.

            “Suatu kebanggaan, karena itu adalah sesuatu yang sangat istimewa dan kehormatan bagi saya untuk bertugas di negara saya."

            "Dan karena saya telah dapat bekerja dengan pesepak bola terbaik di negara ini selama hampir 17 tahun dan mendukung mereka dalam perkembangan mereka."

            Daftar Skuat Timnas Jerman di Ajang EURO 2020

            Kiper

            1 - Manuel Neuer (Bayern Munchen)
            12 - Bernd Leno (Arsenal)
            22 - Kevin Trapp (Eintracht Frankfurt)

            Defender

            2 - Antonio Rudiger (Chelsea)
            3 - Marccel Halstenberg (RB Leipzig)
            4 - Matthias Ginter (Borussia Monchengladbach)
            5 - Mats Hummels (Borussia Dortmund)
            15 - Niklas Sule (Bayern Munchen)
            16 - Lukas Klostermann (RB Leipzig)
            20 - Robin Gosens (Atalanta)
            24 - Robin Koch (Leeds United)
            26 - Christian Gunter (SC Freiburg)

            Midfielder

            6 - Joshua Kimmich (Bayern Munchen)
            7 - Kai Havertz (Chelsea)
            8 - Toni Kroos (Real Madrid)
            13 - Jonas Hofmann (Borussia Monchengladbach)
            14 - Jamal Musiala (Bayern Munchen)
            17 - Florian Neuhaus (Borussia Monchengladbach)
            18 - Leon Goretzka (Bayern Munchen)
            21 - Ilkay Gundogan (Manchester City)
            23 - Emre Can (Borussia Dortmund)

            Forward

            9 - Kevin Volland (AS Monaco)
            10 - Serge Gnarby (Bayern Munchen)
            11 - Timo Werner (Chelsea)
            19 - Leroy Sane (Bayern Munchen)
            25 - Thomas Muller (Bayern Munchen)

            Pelatih : Joachim Low (Jerman)