Sukses

Informasi Profil

  • NamaSum 41
  • Tahun aktif1996-sekarang
  • AliranPunk rock, pop punk
  • PersonelDeryck Whibley, Dave Baksh, Jason McCaslin, Tom Thacker, Frank Zummo

Diskografi

  • All Killer, No Filler(2001)
  • Does This Look Infected?(2002)
  • Chuck(2004)
  • Underclass Hero(2007)
  • Screaming Bloody Murder(2011)
  • 13 Voices(2016)

Sum 41 merupakan sebuah band punk rock yang berasal dari Kanada. Band yang sekarang digawangi oleh Deryck Whibley, Dave Baksh, Jason McCaslin, Tom Thacker, dan Frank Zummo ini sudah merilis 6 album studio.

Debut albumnya menuai kesuksesan besar, dan salah satu single-nya, Fat Lip, meraih peringkat pertama dalam tangga lagu Billboard Modern Rock Tracks. Sum 41 sempat mendapat total tujuh nominasi dari Juno Awards dan berhasil memenangkan dua kategori di tahun yang berbeda, yaitu Group of the Year dan Album Rock Terbaik Tahun 2005 untuk album Chuck.

Band yang mengusung musik punk ini mengaku terinspirasi oleh NOFX, Bad Religion, Rancid, dan Nirvana.

Ukuran Sukses Menurut Sum 41

Sum 41 bukan band sembarangan. Band kelahiran Kanada ini punya reputasi besar di panggung rock, terutama di scene punk yang belakangan jadi salah satu budaya musik terbesar di kalangan remaja Amerika Serikat.

Lahir di tahun 1996, Sum 41 tentu sudah mengalami jatuh-bangun. Mereka pernah menjadi salah satu band punk terpopuler lewat album keempat, Underclass Hero yang terjual lebih dari saru juta kopi di seluruh dunia.

Sebaliknya, Sum 41 juga pernah tertidur, bahkan terancam bubar ketika sang vokalis, Deryck Whibley nyaris tewas akibat overdosis alkohol.

Alhasil, saat ditanya apa ukuran sukses menurut mereka, band yang pertama kali dikenal lewat EP Half Hour of Power ini punya pendapat sendiri. Jawaban tersebut mencerminkan perjuangan mereka yang sama sekali belum usai.

Deryck Whibley Rangkum Pengalaman Pahit di Album Ketujuh


Sum 41 dipastikan akan meluncurkan album ketujuh pada 7 Oktober 2016 mendatang. Setelah nyaris bubar gara-gara masalah alkohol, punggawa band punk asal Kanada itu bakal memuaskan rasa haus fans melalui 10 lagu baru yang mereka bungkus lewat judul 13 Voices.

Sang frontman, Deryck Whibley menerangkan, album 13 Voices itu banyak membahas segala pengalaman pahit yang dilalui selama lima tahun terakhir. Termasuk soal masa pemulihannya setelah nyaris tewas akibat overdosis alkohol.

"Album ini mempresentasikan perjalanan yang telah kulalui serta perjuanganku dalam menghasilkan karya baru. Aku pernah jatuh dan bisa bangkit lagi. Rasanya tidak ada yang lebih baik ketimbang memiliki sesuatu yang bisa benar-benar kau perjuangkan....," ucap Deryck.