Sukses

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam).

Informasi Agenda

  • Jenis AgendaPerayaan Keagamaan
  • Pelaksana AgendaUmat
  • Tanggal Agenda (Hijriyah)1-29/30 Ramadhan
  • Tanggal Agenda (Masehi)24 April - 24/25 Mei
  • KegiatanPuasa, Zakat, Tarawih, dan Tadarus

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.

Asal Kata

Ramadhan berasal dari kata panas yang menyengat dari Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab. Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadhan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya Ramadhan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadhan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan.

Puasa Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, penganut agama Islam akan berpuasa setiap hari sampai Idul Fitri tiba. Ied artinya Hari Raya. Fithri berasal dari kata fathara artinya 'memecah, mengakhiri". Ied al-Fithri artinya Hari Raya Mengakhiri Puasa (Ramadhan).

Hari terakhir dari bulan Ramadhan dirayakan dengan sukacita oleh seluruh muslim di dunia. Pada malam harinya (malam 1 Syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para penduduk (yang beragama Islam) akan mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, kadang-kadang dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang api.

Salat Tarawih

Pada malam harinya, tepatnya setelah salat isya, Kaum Muslim melanjutkan ibadahnya dengan melaksanakan salat tarawih. Salat khusus yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan. Salat tarawih, walaupun dapat dilaksanakan dengan sendiri-sendiri, umumnya dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid. Terkadang sebelum pelaksanaan salat tarawih pada tempat-tempat tertentu, diadakan ceramah singkat untuk membekali para jamaah dalam menunaikan ibadah pada bulan bersangkutan. Setelah melaksanakan sholat tarawih, biasanya langsung di lanjutkan dengan sholat witir sebanyak 3 rakaat.

Lailatul Qadar

Lailatul Qadar (malam ketetapan), adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadhan. Malam ini dikatakan dalam Alquran pada surah Al-Qadr, lebih baik daripada seribu bulan. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui namun menurut beberapa riwayat, malam ini jatuh pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan, tepatnya pada salah satu malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27 atau ke-29. Sebagian muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam ini dengan menjaga diri tetap terjaga pada malam-malam terakhir Ramadhan sembari beribadah sepanjang malam.

Tips Berenergi dan Sehat Selama Puasa Ramadhan

1. Jangan Lewatkan Sahur

Nazima Qureshi, penulis buku The Healthy Ramadan Guide menjelaskan bahwa sangat penting bagi untuk tidak melewatkan makan sahur. Pilihan makanan yang Anda konsumsi akan mempengaruhi energi sepanjang hari.

“Sering kali orang beralih ke karbohidrat sederhana untuk sahur, tapi karbohidrat sederhana tidak akan memberikan energi jangka panjang ,” kata Qureshi.

Sebagai gantinya, ia merekomendasikan makanan berupa biji-bijian yang dipadukan dengan lemak dan protein sehat. Untuk tambahannya Anda bisa mengonsumsi outmeal stroberi coklat dan pancake serta buah dan sayuran.

2. Tingkatkan Hidrasi

Air minum sangat penting dan memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Tidak minum cukup air dapat menyebabkan suasana hati menjadi buruk dan meningkatkan kelelahan. Menjaga asupan air juga dapat membantu mengelola kondisi kesehatan dan berperan mengobati penyakit, seperti sakit kepala, batu ginjal, dan sembelit.

Gunakan waktu sebelum imsak dan setelah berbuka puasa untuk menghidrasi kembali dan memenuhi asupan air. Cobalah untuk memilih makanan dengan kandungan air yang tinggi. Qureshi merekomendasikan buah dan sayuran berisi air seperti stroberi, semangka, blewah, dan mentimun.

3. Perhatikan Porsi Makan

Makanan tradisional sangat mengiurkan terutama saat Ramadan. Namun, Anda harus berusaha untuk memperhatikan porsi makanan, karena makanan tradisional biasanya mengandung banyak minyak. Berbuka puasa dengan makanan tradisional mungkin bukan ide terbaik.

Qureshi menganjurkan berbuka puasa dengan makan kurma, buah, dan minum air. “Gula alami dari buah akan menunjukkan tubuh Anda telah makan. Anda tidak akan merasa kelaparan dan cenderung tidak makan berlebihan,” jelasnya.

Untuk makan malam usahakan lauknya berupa sayuran atau setengah piring dan karbohidrat serta protein seperempat piring.

4. Memahami Kesehatan

Wasem Alsabbagh selaku Asisten Profesor di University of Warerloo menjelaskan bahwa sebagian besar pengobatan dapat dilanjutkan, meski sedang puasa. Namun, waktunya harus disesuaikan dengan berbuka puasa dan makan malam.

“Jika puasa memperburuk kondisi medis, bahkan setelah mengubah jadwal pengobatan, pasien sebaiknya tidak berpuasa,” kata Alsabbagh.

Orang dengan kondisi medis umum, seperti diabetes dam hipertensi tetap bisa berpuasa selama kondisi stabil dan terkontrol. Namun, mereka perlu memantau gula darah dan tekanan darahnya dengan baik untuk memastikan kesehatan tubuhnya.