Sukses

Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah. Istilah muktamar mulai termaktub dalam AD Muhammadiyah.

Informasi Umum

  • PengertianMuktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan lima tahun sekali.

    Mengutip laman resmi Muhammadiyah, muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan lima tahun sekali. 

    Sejak Muhammadiyah berdiri pada 1912 hingga sekarang, total Muhammadiyah sudah menyelenggarakan perhelatan tertinggi ini sebanyak 47 kali. Muktamar terakhir diselenggarakan di Makassar pada 2015.

    Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah akan diikuti oleh ribuan orang perwakilan wilayah dan daerah Muhammadiyah. Selain itu, agenda lima tahunan ini juga selalu dimeriahkan oleh warga Muhammadiyah se-Indonesia bahkan dunia.

    Sejarah Muktamar Muhammadiyah

    Muktamar Muhammadiyah dipandang sebagai tonggak yang menandai kemajuan persyarikatan di dalam sejarah. Mengutip umsu.co.id, istilah muktamar mulai termaktub dalam AD Muhammadiyah sejak kira-kira 76 tahun silam. Penggunaan terminologi itu mengacu pada Putusan Perundingan Silaturahim Muhammadiyah di Yogyakarta tanggal 24-26 November 1946.

    Adapun penamaan muktamar sebagai forum tertinggi di lingkungan Persyarikatan diawali pada 1950. Sebelum itu, nama yang biasanya dipakai adalah kongres.

    Pada masa-masa awal yakni periode 1912-1921, organisasi masyarakat (ormas) Islam itu sempat memakai istilah algemene vergadering (rapat umum) atau jaarvergadering (pertemuan tahunan).

    Pendiri Muhammadiyah

    Muhammadiyah didirikan KH Ahmad Dahlan pada 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 M di Kauman, Yogyakarta. Hingga saat ini, Muhammadiyah telah menggelar forum seperti rapat, kongres, maupun muktamar sebanyak 47 kali. 

    Pada 1912 dan 1941, permusyawaratan tertinggi persyarikatan diadakan tiap setahun sekali. Perubahan jeda-waktu forum tertinggi mulai terjadi seiring dengan keadaan tanah air yang memasuki revolusi kemerdekaan.

    Pada 1941-1950, Muktamar Muhammadiyah diselenggarakan secara terbatas. Dalam periode tersebut, penyelenggaraan hanya dilakukan dua kali. Kemudian, antara 1950 dan 1958, muktamar pernah dilakukan sekali dalam tiga tahun.

    Pergeseran periodik kembali terjadi antara 1971 dan 1985 karena adanya instabilitas nasional. Sejak 1985, Muhammadiyah menjadwalkan penyelenggaraan muktamar, yakni sekali dalam jangka waktu lima tahun. Periode lima tahunan ini berlangsung hingga sekarang.

    Muktamar ke-48 Muhammadiyah Aisyiyah 2022

    Muhammadiyah dan Aisyiyah akan menggelar Muktamar yang ke-48 di Surakarta pada akhir bulan ini, 18-20 November 2022 M atau bertepatan pada 23-25 Rabiulakhir 1444 H.

    Dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id, muktamar ke-48 Muhammadiyah Aisyiyah yang akan dilaksanakan akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Manahan solo pada 19 November dan ditutup oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin pada 20 November 2022.

    Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nasir setelah melakukan audiensi dengan Presiden Jokowi pada Jumat pagi (16/9), dan ke rumah dinas Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta pada hari Selasa (15/11).

    “Atas permohonan PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah, Pak Presiden menyampaikan kesediaan untuk hadir membuka Muktamar. Dan tentu kami menyampaikan terima kasih atas kesediaan Presiden untuk hadir dan membuka. Dengan demikian maka insyaallah Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Surakarta akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir.

    Pada kesempatan tersebut, Haedar menyampaikan perihal agenda Muktamar yang berupa pembahasan soal Risalah Islam Berkemajuan, laporan PP Muhammadiyah, program Muhammadiyah tahun 2015-2022, program PP Muhammadiyah 2022-2027, dan Isu-isu Strategis.

    “Kita sampaikan sebagian pokok pikiran bahwa Muktamar ini khusus membahas isu-isu yang berkembang untuk memberikan pemahaman yang semakin luas kepada masyarakat tentang Islam yang membawa damai, persatuan, tapi juga membawa kemajuan hidup untuk umat dan bangsa,” kata Haedar.

    Tema dan Logo

    Tema

    Tema Muktamar ke-48 Muhammadiyah adalah “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta”. Sedangkan Muktamar ke-48 Aisyiyah mengangkat tema “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”.

    Logo

    Logo resmi Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah telah resmi dirilis jauh-jauh hari. Logo tersebut dapat diunduh untuk turut serta memeriahkan Muktamar. Logo Muktamar ke-48 dapat diunduh melalui link berikut.