Sukses

Pengertian

Ketombe atau dandruff berasal dari bahasa Anglo-saxon, yang merupakan gabungan kata tan yang berarti tetter, yaitu penyakit kulit yang menyebabkan gatal, dan drof yang berarti dirty atau kotor. Gangguan kulit kepala ini ditandai dengan terbentuknya skuama atau sisik putih pada rambut kepala dengan jumlah dan ukuran yang bervariasi.

Orang yang memiliki ketombe biasanya akan merasa tidak nyaman, bahkan bisa menurunkan kepercayaan diri. Hal ini karena ketombe biasanya menimbulkan rasa gatal pada kulit kepala dan membuat rambut terlihat berminyak serta kotor.

Meskipun lebih sering terjadi pada kulit kepala, ketombe juga bisa muncul pada bagian tubuh lainnya. Misalnya di alis, bulu mata, atau telinga.

Angka kejadian ketombe mencapai 15–20 persen dari populasi dunia. Ketombe juga lebih sering ditemukan pada pria dari pada wanita. Diperkirakan hormon androgen memengaruhi terjadinya ketombe.

Penyebab

Pada dasarnya, sel kulit di tubuh akan secara teratur melepaskan sel kulit mati dan menggantikannya dengan sel kulit baru. Namun terkadang, pada beberapa kondisi, sel kulit mata mengalami kerontokan lebih dini dan memicu timbulnya ketombe.

Ada berbagai hal yang sering dikaitkan sebagai penyebab ketombe. Beberapa di antaranya adalah:

Kurangnya kebersihan
Kulit kepala dan rambut yang tidak terjaga kebersihannya dapat memicu terbentuknya ketombe. Hal ini bisa terjadi karena adanya penumpukan minyak di kulit kepala yang akhirnya akan memicu tumbuhnya jamur. Contohnya jamur Malassezia furfur.

Gangguan kulit
Beberapa gangguan kulit yang terjadi di kulit kepala juga dapat memicu terbentuknya ketombe. Misalnya peradangan kulit kepala, eksim kronis, dan psoriasis.

Produk rambut yang tidak sesuai
Beberapa orang juga dapat memiliki ketombe karena alergi terhadap produk perawatan atau penataan rambut. Biasanya ini dialami oleh mereka yang memiliki kepekaan terhadap kandungan tertentu dari produk rambut. Misalnya paraphenylenediamie yang dapat menyebabkan kulit kepala memerah, gatal, dan bersisik.

Diagnosis

Diagnosis ketombe dapat ditentukan berdasarkan gambaran atau gejala klinis yang khas. Penderita akan mengeluhkan adanya sisik atau serpihan putih keabuan yang mengumpul di kepala. Selain itu, orang yang mengalami ketombe juga akan mengeluhkan adanya rasa gatal pada kepala.

Pemeriksaan lain juga dapat dilakukan dengan lampu Wood. Pada pemeriksaan ini akan dijumpai adanya fluoresensi biru keputihan yang merupakan ketombe. Deteksi jamur Malassezia sp dapat dilakukan dengan melakukan pewarnaan KOH 10-20% pada spesimen kerokan kulit kepala.

Gejala

Pada umumnya, ketombe dapat dengan mudah dikenali. Terdapat beberapa gejala klinis penderita dengan ketombe yang bisa diamati, yaitu:

  • Adanya serpihan atau sisik berwarna putih keabuan pada kepala
  • Rasa gatal pada kulit kepala
  • Kerontokan rambut
  • Rambut terlihat berminyak

Pengobatan

Penanganan pertama untuk ketombe dapat dilakukan dengan penggunaan sampo anti-ketombe atau anti-dandruff. Sampo ini dapat ditemukan dengan mudah di supermarket atau toko-toko yang menawarkan perlengkapan mandi. Beberapa zat aktif yang biasanya terdapat pada sampo anti-ketombe adalah asam salisilat, sulfur, steroid, selenium sulfide dan zinc pyrithione.

Umumnya, untuk kasus yang ringan dapat diatasi dengan metode ini jika digunakan secara teratur. Namun, pada kasus yang lebih serius, ketombe bisa saja tidak langsung dapat diatasi atau muncul kembali. Untuk itu, konsultasikan hal tersebut dengan dokter kulit.

Pencegahan​

Jagalah kebersihan kulit kepala dan rambut dengan membersihkannya secara teratur. Sesuaikan produk perawatan rambut yang Anda gunakan dengan jenis rambut Anda.  Hindari menggunakan produk perawatan dan penataan rambut yang menggunakan bahan kimia secara berlebihan.

Ketombe juga dapat muncul karena adanya gangguan pada kulit. Oleh sebab itu, segera temui dokter bila terdapat masalah kesehatan pada kulit Anda.