Sukses

Edy Rahmayadi adalah Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Informasi Umum

  • NamaEdy Rahmayadi
  • Tempat LahirSabang, Aceh
  • Tanggal Lahir10 Maret 1961
  • KebangsaanIndonesia
  • IstriDra. Hj. Nawal Lubis
  • AlmamaterAkademi Militer (1985)
  • PangkatLetnan Jenderal (Purn)
  • JabatanGubernur Sumatera Utara (2018-2023), Ketua PSSI (2016-2019), Panglima Kostrad (2015-2018)

Edy Rahmayadi Jewer Pelatih Biliar

Momen Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjewer kuping pelatih biliar Khoiruddin Aritonang viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di sela-sela pencairan bonus atlet dan pelatih berprestasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX. Acara itu sendiri digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Kota Medan, Senin (27/12/ 2021).

Saat bicara di depan atlet dan pelatih, Edy tiba-tiba memanggil seseorang naik ke atas panggung. "Kamu dari mana?" tanya Edy, yang dijawab oleh Khoiruddin, "Pelatih biliar."

"Kamu kenapa tidak tepuk tangan," tanya Edy lagi. Namun pertanyaan orang nomor satu di Sumut kali ini tidak dijawab Khoiruddin, yang akrab disapa Choki. Choki malah dapat jeweran di telinganya.

Usai kejadian itu, mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut juga secara tegas meminta Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, Ismadi Lubis, untuk mencoret nama Choki dari pelatih biliar.

Mendengar perintah tersebut, Choki Aritonang langsung beranjak pergi meninggalkan Aula Tengku Rizal Nurdin. 

"Kita tidak butuh orang seperti itu," tegas Edy Rahmayadi.

Setelah itu, Edy Rahmayadi mengaku rasa cintanya begitu besar untuk Provinsi Sumut. Sehingga akan melakukan yang terbaik agar prestasi atlet kembali jaya, terlebih Sumut akan menjadi tuan rumah PON pada 2024.

"Kalau sudah jaya, ambil Sumut ini. Kadispora mana? Jangan pelangak-pelongok. Kadispora pahlawan di sini," tegasnya lagi.

Covid-19 di Sumut Melandai Bukan Alasan Turunkan Disiplin Prokes

Kasus Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) mengalami penurunan signifikan. Sejak 26 September 2021, kasus harian di bawah angka 100. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengingatkan ini bukan alasan menurunkan kedisiplinan protokol kesehatan (prokes).

Banyak faktor penurunan kasus Covid-19 di Sumut, salah satunya semakin masifnya vaksinasi. Hingga Oktober 2021, vaksinasi Sumut mencapai 47 persen. Edy juga mengingatkan, perkembangan Covid-19 masih tidak terduga, dan prokes tetap menjadi senjata utama.

"Belajar dari negara lain. Misalnya Inggris, cakupan vaksinasi dan tracing mereka sangat tinggi. Tapi sampai saat ini penyebaran Covid-19 di sana tinggi juga," kata Edy Rusai pertemuan dengan Forkopimda dan FKUB Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Nomor 41, Medan, Jumat (29/10/2021).

Berdasarkan data covid-19.go.id, ada penurunan kepatuhan menggunakan masker di Sumut. Per 9 Agustus 2021 kepatuhan mengenakan masker 0 persen di tingkat <60 persen, 9,09 persen untuk tingkat 61-75 persen, 45 persen untuk tingkat 76-90 persen, dan 45 persen untuk tingkat 91-100 persen.

Namun, 11 Oktober 2021 tingkat kepatuhan di <60 persen bertambah menjadi 13,64 persen. Begitu juga dengan jaga jarak, pada 16 Agustus 2021 tingkat kepatuhan di bawah 60 persen berada di angka 5,26 persen, sedangkan 11 Oktober 2021 bertambah menjadi 40,91 persen. Ada peningkatan signifikan pada kelompok yang kurang patuh prokes di Sumut.

"Ada kelonggaran dari pemerintah, dan mobilitas kita semakin tinggi. Tetapi itu juga dibarengi prokes yang mulai kendur. Saya sangat berharap, masyarakat tetap disiplin prokes, kita tidak ingin ada gelombang ketiga di Sumut karena lalai prokes," tegas Edy.

Gubernur Edy Minta Tidak Terjadi Lagi Kelangkaan BBM di Sumut

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memanggil Pertamina terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah kabupaten kota beberapa waktu lalu. Edy minta hal tersebut tidak terjadi lagi dan segera lakukan langkah-langkah antisipasi.

"Sudah saya tanyakan kenapa langka, Pertamina berjanji tidak akan terjadi lagi," kata Gubernur Edy usai pertemuan dengan Eksekutif General Manager Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Asep Wicaksono, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, Kamis (21/10/2021).

Gubernur Edy menyebut, BBM salah satu unsur yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat. Apalagi saat ini masih dalam masa pemulihan ekonomi, dan masyarakat perlu beraktivitas, khususnya di sektor ekonomi.

"Hampir setiap kegiatan ekonomi memerlukan BBM. BBM ini penting, jangan langka lagi, hampir setiap kegiatan orang memerlukan BBM, karena vital," kata Edy.

Eksekutif General Manager Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Asep Wicaksono mengatakan, pihaknya telah mengamankan stok BBM di Sumut. Asep berjanji, pihaknya akan menyediakan stok BBM sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumut.

"Untuk penambahan stok sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumut, berapapun kebutuhan masyarakat kami penuhi," sebutnya.