Liputan6.com, Jakarta - Di kamar, Will membanting barang-barang dengan marah, membuat Salma ketakutan. Menyadari hal ini, Will meminta maaf dan berlari ke kamar mandi, mengunci pintu, dan terdengar teriakan meluapkan emosinya.
Salma masih ketakutan saat itu. Ketika Will keluar, ia sudah lebih tenang. Salma mengajaknya berbicara.
Baca Juga
Salma berusaha menenangkan Will, membuat Will merasa semakin mencintai dan bergantung padanya. Will menatap Salma, teringat semua kesalahan yang telah Salma lakukan, dan menangis. Ia merasa sangat beruntung bisa bersama Salma dan merasa tidak pantas untuknya.
Advertisement
Namun, Will memohon agar Salma tidak meninggalkannya karena Salma adalah satu-satunya hal baik dalam hidupnya. Salma merasa terharu dan sangat sedih.
Sementara itu, di restoran, Argo yang hendak pulang melihat Irish menuju ke belakang. Argo merasa curiga dan mengikutinya.
Ternyata, Irish sedang bertanya-tanya kepada customer service tentang ponsel yang dibuang dan terbakar di sana. Argo semakin curiga dan langsung mengonfrontasi Irish, yang menjadi sangat panik dan bingung untuk menjawab. Argo terus mendesaknya dengan pertanyaan.
Di kamar, Dinda sedang tidur bersama Lilia. Tiba-tiba ada yang membangunkannya, dan ternyata itu adalah William. Dinda terkejut melihat William di sana.
William kemudian menyatakan cintanya kepada Dinda, mengungkapkan bahwa sebenarnya wanita yang ia cintai bukanlah Salma, melainkan Dinda. Dinda merasa terharu dan memeluk William.
Keesokan harinya, William pergi ke kantor dan kebetulan berada di dalam lift bersama Dinda. Dinda merasa sangat gugup, sementara Will hanya diam. Namun, ketika mereka sampai di lantai atas, Will meminta Dinda masuk ke ruangannya dan mengingatkannya untuk bersikap biasa saja.