Liputan6.com, Jakarta - Episode dimulai dengan Salma yang berlari keluar dari lift, air mata membasahi pipinya. Rasa bingung dan keputusasaan menyelimuti dirinya.
Ia memutuskan untuk membawa mobil Will menuju rumah Dinda, berharap mendapatkan sedikit ketenangan. Di rumah Dinda, Dinda sendiri diliputi kekhawatiran, tak tahu apa yang terjadi pada Will. Ia mencoba menghubungi Will, namun teleponnya mati.
Baca Juga
Argo, di kafe, memergoki Irish yang sedang mengutip salah satu puisi Salma. Ia tercengang dan langsung mengonfirmasi kepada Irish tentang asal-usul puisi tersebut. Irish dengan santai menjawab bahwa ia membaca puisi itu di buku yang ditulis Salma dan Argo sewaktu mereka masih kecil.
Advertisement
Sementara itu, Salma tiba di rumah Dinda, menangis. Dinda, terkejut, langsung memeluk Salma dan menenangkannya.
Salma menunjukkan foto yang membuatnya bingung dan meminta pendapat Dinda. Dinda, dihadapkan pada kenyataan pahit, diliputi dilema: Apakah sudah saatnya untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Salma?
Saat Dinda masih memikirkan pilihannya, William dan Andi tiba di rumah Dinda. William, yang telah melacak keberadaan Salma, bertanya kepada Salma apa yang terjadi. Salma terdiam, tak mampu menjawab pertanyaan William.
Ending episode ini meninggalkan penonton dengan ketegangan yang mencengkeram. Bisik hati yang terluka semakin mewarnai episode ini, dan Dinda pun harus membuat keputusan yang dapat mengubah hidup Salma selamanya.